Buku Pelajaran di China Jadi Alat Pengkultusan Presiden Xi Jinping
- abc
"Sekolah dasar harus mendorong cinta dan pemahaman yang benar untuk Partai, negara dan sosialisme pada siswa."
Kemakmuran, patriotisme, dan persahabatan adalah beberapa nilai inti sosialisme yang disoroti dalam buku teks tersebut.
Dengan menargetkan anak-anak, julukan "Kakek Xi" adalah bagian dari strategi berkelanjutan untuk menciptakan pengkultusan di China.
Rezim otoriter seperti Uni Soviet juga menggunakan tokoh kakek, yakni "Kakek Lenin", sebagai bagian dari propaganda yang ditujukan kepada anak-anak. Ini meningkatkan kultus kepribadian Lenin di seluruh negara Soviet.
Ilmuwan politik Pao-min Chang mendefinisikan kultus kepribadian sebagai:
"Peningkatan artifisial dari status dan otoritas satu orang … melalui penciptaan, proyeksi, dan penyebaran citra dewa yang disengaja."
Seperti Lenin, kultus kepribadian Mao Zedong muncul selama Revolusi Kebudayaan Tiongkok (1966–1976).
Para pemimpin Deng Xiaoping, arsitek reformasi ekonomi China, dan Wen Jiabao, yang menjadi Perdana Menteri antara tahun 2003 dan 2013, dikenal sebagai "Kakek Deng" dan "Kakek Wen". Akan tetapi, mereka tidak secara terang-terangan mendorong citra ini.