Kisah Kelam Patrizia Reggani, Membunuh Suaminya si Pewaris Gucci
- bbc
Patrizia Reggiani dilahirkan di sebuah kota kecil di luar Kota Milan, Italia bagian utara, pada 2 Desember 1948. Dia tidak mengenal ayah kandungnya, sedangkan ibunya bekerja sebagai pelayan.
Hidupnya berubah ketika berusia 12 tahun, tatkala ibunya menikah dengan Ferdinando Reggiani, pebisnis kaya di bidang transportasi.
Sejak saat itu, ayah tirinya memberikan banyak hadiah mewah, mulai dari mantel berbulu dan mobil mahal.
Perlahan tapi pasti, Patrizia mulai memanjat status sosial dan berinteraksi dengan kaum elite di Milan….termasuk Maurizio Gucci.
Keduanya bertemu di sebuah pesta pada November 1970 dan dua tahun kemudian mereka menikah. Pernikahan tersebut menghasilkan dua putri, Alessandra (lahir 1977) dan Allegra (lahir 1981).
Kemewahan melingkupi pasutri ini. Sebut saja apartemen besar di Fifth Avenue, New York; vila mewah di Meksiko; rumah musim dingin di Pegunungan Alpen; hingga yacht kayu terbesar di dunia.
Patrizia pun selalu mengenakan busana-busana mahal di setiap acara sosial. Media Italia menjulukinya "Joan Collins-nya Monte Napoleone", merujuk jalan di Kota Milan yang dipenuhi toko mode dan perhiasan.
Akan tetapi, ayah Maurizio, Rodolfo Gucci, tidak pernah merestui hubungan anaknya dan Patrizia. Rodolfo menganggap Patrizia sebagai "perempuan materialistis", sebut Sara Gay Forden dalam bukunya.
Ketika Rodolfo meninggal dunia dan Maurizio mewarisi 50% saham Gucci, hubungan Maurizio dan Patrizia mulai retak. Hal itu terjadi berbarengan dengan sikap Patrizia yang terus menekan suaminya cara mengelola merek kondang tersebut.