PM Wanita Pertama Swedia Mundur Hanya Beberapa Jam Usai Dilantik

Perdana menteri Swedia, Magdalena Andersson.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Perdana menteri wanita pertama Swedia telah mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah dia dilantik. Magdalena Andersson, diumumkan sebagai pemimpin Pemerintahan Swedia pada Rabu 24 November 2021.

Alasan Pengadilan Kriminal Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel Netanyahu

Namun dia mengundurkan diri setelah pengajuan proposal anggaran belanjanya tidak mendapat persetujuan parlemen, dan mitra koalisinya mundur dari pemerintah.

Sebaliknya, parlemen memilih proposal anggaran yang disusun oleh oposisi yang mencakup sayap kanan anti-imigran.

Presiden Prabowo dan PM Selandia Baru Bertemu, Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Dua Negara

"Saya telah mengatakan kepada ketua parlemen bahwa saya ingin mengundurkan diri," kata Andersson kepada wartawan dilansir BBC, Kamis 25 November 2021.

Mitra koalisinya, Partai Hijau mengatakan tidak dapat menerima anggaran yang "dirancang dengan sayap kanan". Andersson mengatakan bahwa dia berniat mencoba kembali menjadi perdana menteri sebagai pemimpin pemerintahan partai tunggal.

Terlalu Banyak Kontroversi, Popularitas Netanyahu Menurun di Israel

"Ada praktik konstitusional bahwa pemerintah koalisi harus mengundurkan diri ketika satu partai mundur. Saya tidak ingin memimpin pemerintahan yang legitimasinya dipertanyakan," kata politisi Sosial Demokrat itu.

Ketua parlemen mengatakan dia akan menghubungi para pemimpin partai untuk langkah selanjutnya.

Andersson terpilih sebagai perdana menteri hari Rabu karena mendapat suara mayoritas anggota parlemen. Wanita berusia 54 tahun itu memulai karir politiknya pada tahun 1996 sebagai penasihat politik untuk Perdana Menteri Goran Persson. Dia telah menghabiskan tujuh tahun terakhir sebagai Menteri Keuangan Swedia.

Sebelum anggota parlemen mendukung Magdalena Andersson, Swedia adalah satu-satunya negara bagian Nordik yang tidak pernah memiliki seorang wanita sebagai perdana menteri.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Kemlu Prancis Sebut Netanyahu Tidak Bisa Ditangkap ICC karena Punya 'Privilege' Kekebalan Hukum

ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu, mantan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant, dan kepala militer Hamas Mohammed Deif.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024