Belanja Black Friday dan Cyber Moday di Australia Diprediksi Menggila
- abc
"Banyak juga yang membeli barang lokal karena mereka tahu adanya masalah transportasi internasional."
Tahun ini nilai belanja akan lebih banyak
Survei global yang dilakukan Boston Consulting Group (BCG) dengan 7.500 responden menemukan 82 persen warga Australia akan berbelanja di hari obral 'Black Friday' tahun ini dibandingkan hanya 43 persen tahun lalu.
Simon Murphy dari BCG mengatakan 'Black Friday' masih memiliki peluang untuk berkembang di kalangan konsumen Australia.
"Secara global, warga Australia paling kurang tahu mengenai obral barang di hari 'Black Friday' dan 'Cyber Monday' dibanding negara lain yang kami survei."
"Sejauh ini baru anak-anak muda Australia saja yang tahu. Oleh karena itu para pebisnis masih punya kesempatan untuk menarik mereka yang lain untuk mengetahui lebih banyak Black Friday dan Cyber Monday."
Survei juga menemukan 30 persen warga Australia akan membelanjakan uang mereka lebih banyak tahun ini dibandingkan tahun lalu, dengan rata-rata belanja sebanyak $420 (sekitar Rp4,2 juta) per orang.
Bukan saja belanja barang, ekonom ANZ, Adelaide Timbrell mengatakan membeli paket liburan juga akan menjadi salah satu yang besar tahun ini atau tahun depan selama 'Black Friday'.
"Di negara yang tingkat vaksinasi tinggi di mana mereka sudah bisa bepergian, konsumen masih membeli barang lebih banyak dibandingkan jasa dibandingkan sebelum pandemi," katanya,