Tradisi Pijat Bayi di Asia Selatan Ternyata Kurangi Risiko Kematian
- bbc
"Kami perlu mengkampanyekan kesadaran yang lebih luas untuk menghindari ini dan mempraktikkan teknik yang tepat," kata Nitin Joseph, seorang profesor yang mengkhususkan diri dalam pengobatan komunitas di Kasturba Medical College dekat Mangalore, India. Joseph juga merupakan salah satu peneliti utama dalam riset ini.
Minyak pijat yang paling efektif
Penelitian Darmstadt dan kolaboratornya, Profesor Dermatologi di Universitas California Peter M Elias menemukan bahwa minyak biji bunga matahari, minyak kelapa, dan minyak wijen memberikan manfaat yang paling besar.
"Minyak ini memiliki kandungan asam linoleat yang tinggi, yang tidak dapat dibuat oleh tubuh Anda," kata Darmstadt.
"Ada reseptor di kulit yang mengikat asam lemak itu secara khusus, sehingga bisa dimetabolisme. Ada bukti yang menunjukkan bahwa asam lemak dalam minyak juga bisa merangsang dan meningkatkan fungsi kekebalan kulit."
Sebaliknya, minyak mustard yang digunakan secara luas di negara bagian Uttar Pradesh, India, ternyata mengandung asam erusat yang dapat menyebabkan peradangan dan merusak lapisan terluar kulit.
Mempererat ikatan antar-generasi
Bagi banyak keluarga, rutinitas pijat bayi merupakan salah satu cara untuk mempererat ikatan antar-generasi.
Seorang penulis yang tinggal di Pune, India Barat, Pranjali Bhonde, memijat bayinya yang berusia 1 bulan sebanyak dua kali sehari.
Dia memulai rutinitas ini saat bayinya lahir. Selama empat bulan pertama, ibu dari Pranjali ikut membantu da nini menjadi kegiatan yang mereka berdua nikmati.
Ketika dia memijat bayinya seorang diri, Bhonde berupaya menjaga kontak mata dengan bayinya selama sesi pemijatan sambil menyanyikan lagu.