Kisah Hindu-Muslim India Bersatu Boikot Pangeran Wales Lalu Kerusuhan
- bbc
Pada hari-hari berikutnya, Vyarawalla mengamati pertempuran sengit di jalan-jalan Bombay. Massa menggunakan penutup botol soda dari marmer sebagai proyektil mematikan. Mereka menyerang toko minuman keras milik orang-orang Parsi, melemparkan batu, dan mengancam akan membakarnya.
Gandhi sudah berusaha keras untuk memasukkan larangan minuman keras dalam gerakan non-kerjasama, mendesak komunitas Parsi yang memiliki saham besar secara tidak proporsional dalam perdagangan minuman keras untuk menutup toko mereka secara sukarela.
Saat kekerasan mengguncang Bombay, massa Hindu dan Muslim memilih menyasar toko minuman keras sebagai simbol dominasi ekonomi Parsi dan perlawanan mereka terhadap politik nasionalis. Mereka mengancam akan membakar sebuah bangunan tempat tinggal Parsi, yang memiliki toko minuman keras di lantai dasar.
Pemilik toko akhirnya berinisiatif membuang stok minuman keras mereka ke selokan.
Orang-orang Parsi dan Anglo-India bukan tak bersalah sama sekali. Banyak pula dari mereka terlibat dalam keributan, memegang tongkat bambu dan senjata. Mereka menyerang orang-orang yang mengenakan khadi, pakaian khas Gandhi, dan berteriak "Turunkan topi Gandhi". Anggota Kongres yang didukung Parsi atau Kristen bisa menjadi sasaran kedua belah pihak.
Gandhi dengan cepat bereaksi terhadap kekerasan tersebut dan menyatukan para pemimpin dari berbagai komunitas untuk menengahi perdamaian.