Logo BBC

Sosok Para Miliarder Hacker Rusia Evil Corp, Hidup Mewah Gila-gilaan

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Dakwaan mencegah para peretas bepergian ke luar negeri, sementara sanksi membekukan aset apa pun yang mereka miliki di Barat, dan melarang mereka berbisnis dengan perusahaan-perusahaan Barat.

Tahun lalu Uni Eropa mulai mengeluarkan sanksi siber, mengikuti jejak AS, dan kebanyakan nama dalam daftarnya juga merupakan warga Rusia.

Sebagian besar individu dalam daftar ini disebut-sebut memiliki hubungan langsung dengan negara Rusia, melakukan peretasan untuk memata-matai, memproyeksikan kekuatan, atau memberikan tekanan.

Meskipun semua negara saling meretas, AS, Uni Eropa, dan mitranya mengklaim bahwa beberapa serangan Rusia melampaui batas.

Beberapa hacker tersebut dituduh menyebabkan pemadaman listrik yang meluas di Ukraina dengan meretas jaringan listrik.

Lainnya dicari karena berusaha meretas fasilitas pengujian senjata kimia menyusul peristiwa keracunan Salisbury.

Kremlin menyangkal semua tuduhan, secara rutin menertawakannya sebagai histeria Barat dan "Rusofobia".

Karena tidak ada aturan yang jelas tentang peretasan negara yang dapat diterima, kami memusatkan penyelidikan kami pada beberapa individu yang dituduh sebagai penjahat, yang meretas untuk mendapatkan keuntungan.

Jadi, apakah sanksi dunia maya terhadap peretas "kriminal" berhasil?

Berbicara kepada ayah Yakubets, tampaknya sanksi dunia maya memang ada dampaknya - setidaknya mereka membuatnya marah.

Namun Evil Corp tampaknya tidak terpengaruh sama sekali.

Banyak peneliti keamanan siber menuduh para kru masih melakukan serangan siber untuk keuntungan pribadi terutama terhadap sasaran-sasaran di Barat.

"Aturan emas" peretasan Rusia, menurut para peneliti dan mantan peretas ialah Anda dapat meretas siapa pun yang Anda suka, sebagai peretas kriminal yang tidak dipekerjakan oleh negara, selama para korbannya tidak berada di wilayah berbahasa Rusia atau bekas wilayah Soviet.

Aturan tersebut tampaknya berhasil karena para pengamat keamanan siber selama bertahun-tahun menemukan lebih sedikit serangan di negara-negara tersebut. Mereka juga menemukan bahwa beberapa malware dirancang untuk menghindari komputer dengan sistem bahasa Rusia.

Lilia Yapparova, seorang reporter investigasi yang bekerja di Meduza, salah satu dari sedikit organisasi berita independen di negara itu, mengatakan aturan emas berguna untuk dinas intelijen, yang kemudian dapat mengeksploitasi keterampilan yang telah dikembangkan peretas saat bekerja untuk diri mereka sendiri.

"Lebih berharga bagi FSB untuk merekrut peretas di Rusia daripada memasukkan mereka ke penjara. Salah satu sumber saya, yang merupakan mantan perwira FSB, mengatakan kepada saya bahwa ia secara pribadi pernah mencoba meminta beberapa orang dari Evil Corp untuk melakukan beberapa pekerjaan untuknya," katanya.