Kisah Pengungsi Afghanistan yang Terlantar di Indonesia
- bbc
Beberapa telah menunggu selama lebih dari satu dekade untuk mendapatkan pemukiman permanen di negara ketiga. Banyak dari mereka yang tinggal di kamp pengungsi, tanpa akses layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan.
Kehidupan seperti ini, kata Habib, membuat depresi.
"Saya sempat berhenti latihan parkur selama dua tahun, karena tidak ada yang mendukung saya. Ketika kita melakukan sesuatu, kita butuh orang-orang yang mendukung kita. Tapi saya tidak punya siapa-siapa," sebut Habib.
"Apapun yang saya ingin lakukan, saya harus melakukannya seorang diri," lanjutnya.
Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengaku aktivitas yang dilakukan Habib dan teman-temannya sesama pengungsi sebagai kegiatan "mengekspresikan diri mereka secara positif" dan memberikan dukungan.
"Terlebih bila dilakukan bersama-sama dengan masyarakat setempat. Hal itu dapat membuat para pengungsi merasa diterima dan mereka juga dapat berkontribusi terhadap hidup yang lebih layak dengan masyarakat, sambil menunggu solusi jangka panjang," kata Communications Associate UNHCR Indonesia Dwi Prafitria kepada BBC Indonesia melalui pesan singkat.
Kementerian Luar Negeri mencatat bahwa pada tahun 2016, 1.271 pengungsi mendapatkan permukiman permanen dari negara lain dari Indonesia. Tapi pada 2018, hanya 509 pengungsi yang mendapat permukiman permanen.