Inventor yang Sesali Temuan Mereka, Penemu Bom Atom Hingga Dinamit
- bbc
Empat tokoh berhasil mewarnai sejarah peradaban manusia melalui temuan di bidang fisika, teknik sipil, biologi, dan pertahanan.
Namun, belakangan empat tokoh ini mengaku menyesal karena temuan mereka juga menyebabkan kerusakan dan tewasnya ratusan ribu orang.
Berikut perjalanan J. Robert Oppenheimer yang dikenal sebagai bapak bom atom, Mikhail Kalashnikov sang penemu senapan serbu AK-47, Alfred Nobel yang menemukan dinamit, dan Arthur Galston, yang hasil penelitiannya dipakai untuk membuat senjata perang Agen Oranye.
Oppenheimer mengatakan "tangannya berlumuran darah" dan Kalashnikov di masa-masa akhir kehidupannya sangat menyesalkan senapan AK-47 menjadi penyebab tewasnya banyak orang.
Baca juga:
- Lima temuan terbaru tentang kesepian
- Mikroplastik ternyata tidak berbahaya?
- Temuan menakjubkan ratusan juta pohon di gurun pasir Sahara
1. J. Robert Oppenheimer, bapak bom atom: `tanganku berlumuran darah`
Oppenheimer (1904-1967) adalah ahli fisika teori berkebangsaan Amerika Serikat.
Saat Amerika menjalankan Proyek Manhattan -- penelitian di era Perang Dunia II untuk membuat senjata nuklir -- Oppenheimner menjabat sebagai direktur Laboratorium Los Alamos dan bertanggung jawab melakukan riset dan desain bom atom.
Dari sini ia mendapat julukan `bapak bom atom`.
Keputusan AS mengembangkan bom atom antara lain didorong oleh surat yang dikirim fisikawan kenamaan Albert Einstein kepada Presiden AS Franklin Roosevelt, yang memperingatkan kemungkinan munculnya bencana kemanusiaan jika NAZI berhasil mengembangkan dan membuat bom atom.
Ketika Proyek Manhattan diluncurkan pada kuartal ketiga 1942, penelitian Oppenheimer tentang bom atom sudah sangat dalam.