Senangnya Menlu Selandia Baru Dihadiahi Noken oleh Jokowi
- Rilis Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Selandia Baru Nanaia Mahuta di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 15 November 2021.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah hal. Poin utamanya mengenai kerja sama dengan Pasifik. Jokowi menyebut bahwa Selandia Baru adalah mitra penting Indonesia di Pasifik. Oleh karena itu Presiden harap agar kemitraan ini terus dapat diperkuat.
"Terima kasih atas dukungan Selandia Baru pada Pacific Exposition ke-2 yang dilakukan secara virtual," ujar Jokowi sebagaimana siaran pers Sekretariat Presiden.
Kepala Negara juga menegaskan bahwa Indonesia memberikan perhatian khusus kepada Pasifik selama presidensi Indonesia di G20 tahun depan. Jokowi mengatakan bahwa perwakilan dari negara-negara Pasifik akan diundang dalam KTT G20 pada Oktober tahun 2022.
"Dalam COP-26 minggu lalu Indonesia secara khusus juga membawakan suara negara-negara kepulauan kecil yang tergabung dalam AIS (Archipelagic and Islands States)," kata Jokowi.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Menlu Mahuta ke luar negeri sebagai Menteri Luar Negeri Selandia Baru.
Retno menjelaskan bahwa Indonesia dan Selandia Baru telah memiliki kemitraan komprehensif sejak 2018. Kemitraan ini telah menjadi pondasi kuat dalam upaya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama termasuk pada masa sulit untuk mengatasi pandemi COVID-19.
"Tentunya kemitraan ini didasarkan pada azas saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah," tutur Retno.
Dalam pertemuan, Presiden Jokowi pula menyampaikan perkembangan pembangunan di Papua. Presiden menyampaikan terima kasih atas dukungan Selandia Baru terhadap integritas teritorial Indonesia.
Sebagai gambaran, sejumlah pembangunan infrastruktur secara masif yang telah dilakukan antara lain Jalan Trans Papua sepanjang 3.422 kilometer, Jalan Perbatasan Papua sepanjang 1.098 kilometer. Juga pembangunan Jembatan Youtefa sepanjang 1,3 kilometer. Pembangunan infrastruktur pun tersebut dimulai sejak pemerintahan pertama Presiden Jokowi tahun 2015.
Pada akhir pertemuan, Jokowi memberikan cendera mata atau oleh-oleh berupa tas noken yang baru saja dibelinya dari kunjungan terakhir di Papua. Presiden menjelaskan mengenai proses pembuatan tas tersebut yang dibeli dari pasar. Menlu Selandia Baru tampak menyambutnya.