Pendukung Utama Wisata, Pekerja Seks di Thailand Minta Diakui Resmi
- abc
Para pekerja seks khawatir masih akan diperlukan waktu beberapa tahun sebelum keadaan kembali normal.
Industri miliaran dolar yang beroperasi dalam bayang-bayang
Dao adalah satu dari sekitar 50 ribu pekerja seks yang mengais rezeki di Pattaya sebelum pandemi.
Pakar mengatakan di seluruh Thailand jumlahnya mungkin empat kali lebih besar.
Ibu dari lima anak tersebut sekarang mendapat penghasilan yang sangat sedikit dalam seminggu, lebih sedikit dari pendapatannya per jam sebelum pandemi.
"Tentu tidak cukup untuk hidup. Saya harus mengggunakan tabungan saya dan juga hampir habis," katanya.
"Tujuan utama adalah bekerja agar anak-anak saya bisa sekolah, jadi saya perlu ada pekerjaan."
LSM yang mendukung para pekerja seks, Service Workers in Group [SWING] sudah membantu Dao dengan memberikan tempat berjualan di pinggir jalan, meski dia kadang masih melayani kebutuhan seks warga lokal.
Tapi pendapatannya masih tidak cukup untuk menghidupi keluarganya.
"Saya masih lebih suka bekerja sebagai pekerja seks seperti yang saya lakukan sebelum pandemi," kata Dao.