Mundur dari Pilkada, Sara Duterte Bermanuver untuk Pilpres Filipina?

Sara Duterte-Carpio
Sumber :
  • Instagram @indaysaraduterte

VIVA – Sara Duterte-Carpio, putri pemimpin Filipina Rodrigo Duterte pada Kamis bergabung dengan sebuah partai politik baru, kata pejabat tingginya.

Masuk Radar Demokrat untuk Maju Pilkada Jakarta, Begini Kata Heru Budi

Langkah itu dilakukan hanya beberapa hari dari tenggat waktu untuk mengubah nama kandidat yang diajukan dalam pemilihan presiden 2022.

Sara Duterte-Carpio, 43, mengundurkan diri pada Selasa dari kontes tahun depan untuk jabatan wali kota Davao. Dia telah berada di posisi teratas dalam jajak pendapat sepanjang tahun ini tentang kandidat pilihan untuk presiden.

Pasang Badan Projo untuk Menkominfo Budi Arie Usai Didesak Mundur Imbas Serangan Siber ke PDN

Putri Duterte itu berulang kali mengatakan tidak tertarik mengikuti pencalonan dalam pemilihan presiden.

Duterte-Carpio adalah pemimpin yang menjanjikan dan aset yang luar biasa, kata anggota kongres Martin Romualdez, presiden Lakas-CMD, partai yang dikendalikan oleh mantan presiden Gloria Macapagal-Arroyo, seorang politikus berpengaruh.

Doakan Prabowo Usai Operasi, Jokowi: Insya Allah Makin Siap Mengemban Tugas Melayani Masyarakat

Partai itu telah mencalonkan kandidat presiden dan wakil presiden, tetapi mereka secara luas dipandang sebagai calon semu yang dapat diganti pada menit terakhir. Batas waktu untuk perubahan adalah 15 November.

Seorang juru bicara Duterte-Carpio tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari rencana pencalonannya.

Rodrigo Duterte, 76, yang tidak dapat mencalonkan diri kembali, juga merupakan pengganti 11 jam menjelang pemilihan pada 2015 yang dimenanginya dengan meyakinkan.

Para pengamat politik telah mengantisipasi putri Duterte itu mungkin melakukan hal yang sama, meskipun sang putri itu sebelumnya menyangkalnya.

Pilihannya bergabung ke partai Lakas-CMD dapat meredam spekulasi bahwa dia mungkin mencalonkan diri dengan tiket yang sama dengan Ferdinand Marcos Jr, putra dan senama mendiang diktator Filipina, yang telah mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai presiden di bawah partainya sendiri yang baru dibentuk.

Negara Asia Tenggara berpenduduk 110 juta orang itu mengadakan pemilihan umum pada Mei 2022 untuk posisi dari presiden hingga gubernur, wali kota, dan pejabat lokal. (Ant/Antara)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya