Prancis Sebut Vaksin Moderna Tidak Untuk Usia Bawah 30 Tahun

Vaksin Moderna
Sumber :
  • ANTARA/Shutterstock

VIVA – Otoritas kesehatan Prancis (HAS) merekomendasikan orang-orang di bawah 30 tahun untuk mendapat vaksin COVID-19 Pfizer daripada vaksin Moderna yang dinilai berisiko membawa masalah terkait jantung.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

HAS, yang berwenang melarang atau melisensikan obat-obatan tetapi bertindak sebagai penasihat untuk sektor kesehatan Prancis, merujuk pada risiko yang "sangat jarang" yang dikaitkan dengan miokarditis, sejenis penyakit jantung, yang muncul di data terbaru tentang vaksin Moderna dalam sebuah penelitian di Prancis yang diterbitkan pada Senin (8/11).

"Untuk populasi berusia di bawah 30 tahun, risiko ini tampaknya sekitar lima kali lebih rendah bila menggunakan suntikan Comirnaty Pfizer dibandingkan dengan suntikan Spikevax Moderna," kata HAS dalam opininya yang diterbitkan pada hari yang sama.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Keputusan di Paris muncul setelah regulator di beberapa negara lain, termasuk Kanada, Finlandia, dan Swedia, juga mengambil sikap yang lebih defensif terhadap vaksin Spikevax Moderna atas masalah keamanan terkait jantung yang mempengaruhi orang-orang muda.

Regulator obat Uni Eropa (EMA) bulan lalu menyetujui dosis booster vaksin Moderna untuk semua kelompok usia di atas 18 tahun, minimal enam bulan setelah dosis kedua.

Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

EMA awal tahun ini mengatakan bahwa mereka telah menemukan kemungkinan hubungan antara kondisi inflamasi jantung yang sangat langka dan vaksin COVID-19, dari kedua vaksin Pfizer dan Moderna.

Namun, menurut EMA, manfaat dari kedua suntikan vaksin berbasis teknologi mRNA dalam mencegah COVID-19 lebih besar daripada risikonya.

Pandangan serupa juga diungkapkan oleh regulator obat AS dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

HAS Prancis mengatakan bahwa rekomendasinya, yang akan berlaku terlepas dari penggunaan vaksin sebagai dosis "penguat" pertama, kedua atau ketiga, akan berlaku sampai lebih banyak temuan ilmiah tentang masalah tersebut diketahui.

Namun, untuk orang yang berusia di atas 30 tahun, pihak berwenang secara eksplisit merekomendasikan penggunaan vaksin Moderna, dengan mengatakan efektivitasnya sedikit lebih unggul. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya