Kisah Penyelundup Narkoba di Singapura Ditunda Dihukum Gantung
- bbc
"Saya tidak terima. Saya menangis. Saya menangis sepanjang hari. Saya sangat takut memberi tahu ibu saya karena kondisi kesehatannya terganggu. Saya tidak sanggup melihat wajahnya."
Keluarga Nagaenthran diberi waktu sekitar dua minggu untuk mengatur perjalanan, karantina hotel, dan tes Covid yang mereka perlukan supaya bisa masuk ke Singapura. Aktivis pun menyoroti tantangan tambahan saat bepergian selama pandemi.
"[Keluarga harus] membuat pernyataan kesehatan, mendapatkan asuransi perjalanan, mencari akomodasi mereka sendiri, [dan mereka] diharapkan membayar tagihan untuk semua ini," kata Kirsten Han, seorang aktivis yang memulai kampanye urun dana untuk keluarga Nagaenthran.
"Bagi keluarga dari Malaysia, jumlah uang ini luar biasa dan masih ada biaya [lainnya] yang perlu dipertimbangkan. Belum lagi perhitungan biaya pemakaman."
Kampanye urun dana berhasil mengumpulkan hampir Rp180 juta. Sarmila mengatakan keluarganya tidak akan bisa pergi ke Singapura tanpa uang itu.
Keluarga Nagaenthran tiba di Singapura pada pekan lalu. Sarmila tidak datang ke Singapura dengan anggota keluarga lainnya, karena katanya ada masalah di rumah yang harus diatur.
Dia tidak bisa melihat kakaknya sebelum hari eksekusi, yang belum lagi ditentukan kapan. Dia hanya bisa berdoa setiap hari.