Pemenang Nobel Sastra Abdulrazak Gurnah Tak Dikenal di Negara Asalnya
- bbc
Meski demikian, Gurnah mempertahankan hubungan kuat dengan Zanzibar melalui karya-karyanya. Zanzibar menjadi latar belakang bagi banyak kisah yang dia tulis.
"Penting bagi orang Tanzania untuk membaca karya Gurnah. Karya-karyanya menyajikan realita yang dihadapi orang-orang Tanzania baik yang tinggal di dalam maupun luar negeri," kata Mkuki Bgoya yang merupakan Direktur penerbit Tanzania Mkuki na Nyota.
"Sering kali sebagai orang Afrika Timur, kita melihat dunia melalui sudut pandang orang lain. Tetapi dengan karya-karya Gurnah, kita juga bisa melihat diri sendiri."
Banyak guru sastra meninggalkan Tanzania usai revolusi
Sejak Gurnah diumumkan sebagai pemenang hadiah Nobel Sastra pada Oktober, beberapa orang Tanzania bertanya-tanya mengapa dia tidak populer di tanah kelahirannya.
Ini juga memicu perdebatan mengenai budaya membaca yang terus menurun di negara itu.
Pasca-pemberontakan Zanzibar, rezim baru merombak kurikulum pendidikan dan tidak memprioritaskan sastra. Dari tiga universitas di Zanzibar, tidak ada satu pun yang menyediakan jurusan sastra.
"Setelah revolusi, pemerintah menutup sejumlah klub buku dan perpustakaan. Banyak guru luar biasa meninggalkan negara ini," kata Ismail Jussa, seorang politikus oposisi di Zanzibar.