Kolaborasi Sekolah Mode Indonesia dan Italia Disepakati, Ini Bentuknya
- ANTARA/HO-KBRI Roma
VIVA – Sekolah mode La Salle College Jakarta dan Academia di Moda KOEFIA Italia telah menandatangani kesepakatan untuk memperkuat kolaborasi lewat pertukaran budaya, kreativitas, dan kerajinan tangan serta pendidikan mode.
Acara itu diselenggarakan di Kedutaan Besar RI di Roma.
Dalam keterangan tertulis KBRI Roma yang diterima di Jakarta, Sabtu (6/11) dikatakan bahwa penandatanganan itu dilakukan oleh pendiri sekolah La Salle College Poppy Dharsono dan Direktur Sekolah Mode KOEFIA Giovanni di Pasquale bersama Direktur Humas Sekolah Mode KOEFIA Bianca Lami.
Kerja sama dengan tujuan penguatan kolaborasi kedua sekolah mode itu diharapkan dapat mempersiapkan generasi muda yang dapat menciptakan produk-produk kreatif yang berkualitas dan dapat berkiprah di bidang mode internasional di masa mendatang.
“Penguatan kerja sama di bidang ekonomi dan industri kreatif ini sejalan dengan program Tahun Internasional Ekonomi Kreatif yang digagas Indonesia pada Sidang Umum ke-74 PBB untuk mengembangkan industri ekonomi kreatif demi pembangunan berkelanjutan,” kata Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani dalam sambutan penutup di acara yang digelar dalam ‘Coffee Morning at the Embassy’ itu.
Dia berharap upaya diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Roma pun dapat terus berkembang.
“KBRI Roma selalu siap untuk memfasilitasi para pemangku kepentingan dalam berbagai kerja sama dan kolaborasi antara masyarakat kedua negara,” tambahnya.
Adapun pendiri La Salle College Jakarta, Poppy Dharsono, mengatakan bahwa penguatan kerja sama dengan sekolah mode Italia itu bertujuan untuk lebih memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia khususnya di bidang mode.
Kerja sama itu juga diharapkan dapat mendorong pemberdayaan perempuan Indonesia, mengingat 64 persen dari pelaku UMKM adalah perempuan.
Mengingat Italia juga memiliki kualitas kerajinan kulit yang tinggi, La Salle College juga berencana membuka jurusan baru yaitu divisi kerajinan dan industri kulit untuk mendapatkan panduan yang tepat, guna mencapai standar internasional. (Ant/Antara)