Menteri Siti Disorot Internasional Gara-gara Cuitan Kontroversial
- Dok. KLHK
VIVA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar tengah disorot lantaran unggahan di akun media sosialnya yang menyinggung soal pembangunan lebih penting dan tak boleh dihambat atas nama deforestasi. Isu ini menghangat setelah di KTT COP26 Perubahan Iklim, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menyepakati bahwa 2030 Indonesia akan menyetop penebangan hutan sebagai juga disepakati dengan negara-negara yang hadir dalam COP26 tersebut.
Portal berita BBC.com misalnya menampilkan cuitan akun Siti Nurbaya yakni @SitiNurbayaLHK yang menuliskan "Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi." Cuitan itu diunggah pada 3 November 2021.
Padahal dalam kesepakatan dengan lebih 100 pemimpin negara di COP26 Presiden Jokowi sepakat menghentikan deforestasi pada 2030 mendatang. Oleh karena itu cuitan Siti sebagai menteri di kabinet Jokowi dalam bidang lingkungan hidup dan kehutanan dianggap ironis.
Sementara sejumlah pakar mengapresiasi soal kesepakatan yang diikuti Jokowi soal target penghentian penebangan hutan tersebut. Namun mereka juga sebagian pesimistis karena janji Jokowi tahun 2014 soal akan mengurangi penebangan hutan masih dianggap gagal.
Penebangan hutan apalagi bila dilakukan secara masif berpengaruh signifikan pada perubahan iklim. Pasalnya berkuranganya pohon jelas akan mengurangi penyerapan atas tingginya gas CO2 yang dilepaskan di Bumi.
Menurut pantauan Global Forest Watch monitoring pada 2001 Indonesia memiliki hampir 94 juta hektare hutan utama yang merupakan hutan tropi.
Namun terus terjadi penurunan luasan hutan tropis sedikitnya berkurang hingga 10 persen pada awal 2020 lalu.