Diaspora Afghanistan Dirikan Sekolah Online untuk Anak Perempuan
- bbc
"Saat itu cukup umum bahwa anak-anak Afghanistan yang kabur ke Iran tidak bisa pergi ke sekolah karena mereka tidak memiliki dokumen seperti yang diinginkan."
Setelah lima tahun di Iran, ayah Angela akhirnya mendapatkan dokumen yang tepat baginya untuk sekolah. Tetapi bahkan pada usia 13 tahun, Angela tahu panggilannya adalah untuk mengajar.
Setiap hari sepulang sekolah, Angela kembali ke rumah dan mengulangi semua yang telah dipelajarinya kepada 14 anak Afghanistan lainnya, yang semuanya tidak dapat mengakses pendidikan.
Bertahun-tahun kemudian, setelah kembali ke Afghanistan, Angela memenuhi syarat sebagai guru sekolah menengah sebelum pindah ke Belanda, dan akhirnya menetap di Inggris.
Dalam beberapa bulan terakhir, seperti dialami banyak kalangan diaspora Afghanistan, Angela mengaku sering merasa lumpuh saat melihat kejadian di kampung halamannya.
Tapi apa yang paling menyakitkan, ujarnya, adalah pembatasan bagi para perempuan di dunia pendidikan oleh Taliban.
Sebagai seorang guru dan pembela hak-hak remaja putri dan perempuan, dia tahu dia harus bertindak.