Indonesia Masuk Zona Hijau COVID-19 Versi CDC, Apa Indikatornya?

Ilustrasi paspor vaksin COVID-19
Sumber :
  • News.sky.com

VIVA – Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat memasukkan Indonesia ke dalam Level 1 yaitu (low) rendah tingkat penularan kasus COVID-19.

Camilannya Diborong Wapres Gibran, Nasabah PNM Mekar Ini Bangkit Usai Dihantam Pandemi

Berdasarkan data Travel Health Notice bagi wisatawan atau pelancong ke Indonesia yang dilansir CDC (data update 25 Oktober 2021), Indonesia dikategorikan negara level 1 dari 4 level yang ada. Sedangkan yang paling baik adalah 

Negara dengan level 1 artinya berada di level rendah (low) dalam hal risiko penularan COVID-19.
Sementara level 2 risiko penularan sedang, level 3 risiko penularan tinggi, dan level 4 risiko penularan sangat tinggi (hindari perjalanan ke wilayah ini).

Dharma Sebut Bio Weapon untuk Pandemi Selanjutnya Sudah Disiapkan, Gong Kematian Pengusaha Jakarta

Seperti diketahui, CDC menggunakan Travel Health Notices (THNs) untuk memperingatkan wisatawan dan audiens lainnya tentang ancaman kesehatan di seluruh dunia dan memberi saran tentang cara melindungi diri mereka sendiri.

CDC mengadaptasi sistem pemberitahuan perjalanan ke suatu negara dalam 4 level untuk COVID-19. Sistem ini diperbarui untuk menyelaraskan dengan tingkat insiden atau ambang batas jumlah kasus yang sama yang diadopsi oleh organisasi kesehatan masyarakat negara setempat.

Hebat! Pria Ini Bantu Ratusan UMKM di Tabalong Bebas dari Rentenir, Begini Caranya

Negara dengan level 1 diasumsikan memiliki tidak lebih dari 50 kasus (kasus baru selama 28 hari terakhir per 100.000 penduduk). Level 2 dengan laporan kasus dalam rentang 50-99 kasus. Level 3 dengan laporan 100-500 kasus baru, dan Level 4 lebih dari 500 kasus baru. 

Data CDC tentang tingkat penularan COVID-19 berdasarkan Destinasi

Photo :
  • CDC

Indonesia berada di level 1 (tingkat penularan COVID-19 rendah) bersama 28 negara lainnya. Seperti China, Hongkong, Taiwan, New Zealand, Oman, Kyrgistan, Kuwain, Paraguay, Saint-Barthélemy, Bhutan, Senegal, Zambia, Madagaskar, Zambia.

Kemudian, Sierra Leone, Comoros, Mali, Saba, Burkina Faso, Chad, Niger, Kepulauan Falkland, Samoa, Kepulauan Mariana Utara, Mikronesia, Montserrat, Palau, Montserrat, Kepulauan Saint Pierre dan Miquelon dan Sint Eustatius. 

CDC mengimbau kepada wisatawan yang ingin melakukan perjalanan ke Indonesia untuk memastikan sudah divaksin dengan dosis lengkap, selain syarat lain dalam pengendalian pandemi COVID-19 di Indonesia yaitu memakai masker dan berada di jarak sekitar 2 meter dari orang lain. 

Pelancong yang divaksinasi penuh lebih kecil kemungkinannya untuk terpapar dan menyebarkan COVID-19. Namun, CDC mengingatkan perjalanan internasional tetap menimbulkan risiko tambahan, yakni berisiko tinggi terpapar atau mungkin menyebarkan beberapa varian COVID-19.

"Jangan bepergian ke luar negeri sampai Anda divaksinasi sepenuhnya. Jika Anda belum sepenuhnya divaksinasi, ada rekomendasi tambahan yang harus diikuti sebelum, selama, dan setelah perjalanan," tulis CDC dalam situs resminya.

Respon Indonesia

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengapresiasi masuknya Indonesia ke dalam level 1 menurut CDC. 

"Dengan masuknya Indonesia ke dalam level 1 atau low dari CDC, berarti kerja keras Pemerintah Indonesia sudah menunjukkan hasil dan diapresiasi oleh agensi Internasional," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta.

Menko Airlangga  mengatakan pemerintah memastikan ketersediaan vaksin tetap aman dan juga pelaksanaan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia tetap berjalan baik. Hingga akhir pekan lalu, Indonesia telah kedatangan lebih dari 300 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk bahan baku atau bulk.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat di Papua.

Photo :
  • Istimewa

Data KPC-PEN menunjukkan laju suntikan harian vaksin COVID-19 telah menyentuh 2 juta per hari. Hingga 29 Oktober pukul 12.00, total suntikan secara nasional mencapai 189,6 juta yang terdiri dari 117,6 juta dosis-1 (56,51 persen dari sasaran) dan 72 juta dosis-2 (34,6 persen dari sasaran).

Menko Airlangga menyampaikan dengan memperhitungkan suplai dan turunnya laju vaksinasi di akhir pekan, maka sasaran vaksinasi lengkap pada Desember 2021 adalah 281,1 juta. Namun dengan syarat laju vaksinasi meningkat secara konsisten dari 1,7 juta suntikan per hari di Oktober 2021 ke 2,1 juta suntikan per hari di Desember 2021.

Pemerintah, kata dia, memang terus melakukan intensifikasi Program Vaksinasi COVID-19 dan meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, stok vaksin akan didistribusikan secepatnya ke berbagai daerah di Indonesia agar program vaksinasi berjalan lancar dan lebih cepat.

"Pemerintah Indonesia juga memberlakukan kebijakan mandatori vaksin bagi masyarakat Indonesia, yang ingin melakukan mobilitas atau perjalanan dalam upaya menekan penyebaran virus COVID-19," ujar Menko Airlangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya