Studi Oxford: 24 Persen Nakes Mengalami PTSD Akibat Trauma COVID-19

Sejumlah tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri lengkap saat jam pertukaran shift di rumah sakit rujukan COVID-19. (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fauzan

VIVA – Sebuah studi Universitas Oxford menyatakan, tanda-tanda gangguan stres pascatrauma (PTSD) yang terlihat pada petugas kesehatan lini terdepan selama pandemi COVID-19 kemungkinan berkaitan dengan trauma pengalaman terdahulu mereka.

Dinkes Jakarta Imbau Warga Tak Panik Hadapi HMPV: Tak Seperti Covid-19

Sekitar tiga perempat dari 103 petugas kesehatan yang diteliti melaporkan trauma yang tidak ada hubungannya dengan tugas mereka selama pandemi, demikian studi yang diterbitkan pada Jumat 29 Oktober 2021.

"Pada 76 persen staf yang mengalami PTSD yang tidak terkait dengan pandemi, kemungkinan karakteristik pekerjaan mereka yang penuh tekanan selama pandemi memperburuk gejala atau menghambat kesembuhan," kata psikolog klinis Jennifer Wild yang memimpin studi.

Sudah Ditemukan di Indonesia, Ini Bedanya Virus HMPV dan COVID-19?

"Ada minoritas yang signifikan, 24 persen, yang mengalami PTSD akibat trauma COVID-19," katanya.

Hampir 40 persen dari mereka menunjukkan tanda-tanda PTSD dan depresi. Studi itu juga mencatat bahwa gangguan depresi utama kemungkinan lebih berkembang selama pandemi.

Virus HMPV yang Merebak di China Telah Ditemukan di Indonesia, Kenali Gejala Ini

Meski PTSD dikaitkan dengan perjuangan melawan pandemi, PTSD bisa muncul di kalangan warga sipil setelah terjadi bencana alam, pelecehan atau trauma lainnya.

Petugas kesehatan barangkali enggan menyamakan pengalaman mereka dengan pasukan yang baru pulang dari peperangan. (Ant/Antara)
 

Dharma Pongerekun-Kun Wardana, Penetapan Pemenang Pilkada DKI

Pesan Dharma Pongrekun ke Pramono-Rano: Jangan Ada Pandemi Lagi di Jakarta

Pramono Anung-Rano Karno ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Jakarta periode 2025-2030. 

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025