Perhimpunan Pelajar Indonesia di Dunia Harus Jadi Wajah Diplomasi RI

Tangkapan layar Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Kristiarto S. Legowo
Sumber :
  • ANTARA/HO-KBRI Canberra)

VIVA – Organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang menaungi pelajar dan mahasiswa Tanah Air yang tengah menempuh pendidikan di luar negeri, diharapkan dapat berkontribusi dalam penguatan diplomasi antarmasyarakat di berbagai negara.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Menurut pernyataan tertulis Kedutaan Besar RI di Canberra yang diterima di Jakarta, Kamis (28/10), hal itu dikatakan oleh Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Kristiarto S. Legowo dalam pelantikan pengurus PPI Dunia periode 2021-2022, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021.

“Memperkuat misi people-to-people diplomacy juga merupakan bagian dari kontribusi bagi negara, karena hubungan baik antardua negara tidak hanya bergantung pada hubungan antarpemerintah tapi juga hubungan antarmasyarakatnya,” kata Dubes Kristiarto.

Mendikti Saintek Blak-blakan soal 960 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Terlibat Judi Online

Menurut dia, pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di luar negeri merupakan aset penting dalam penguatan hubungan Indonesia dengan negara mitra.

Hubungan antarmasyarakat turut memainkan peran penting dalam hubungan antarnegara, bersamaan dengan hubungan antarpemerintah dan antarentitas bisnis.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Ia mengatakan para mahasiswa yang menuntut ilmu di luar negeri mendapatkan kesempatan terbaik untuk menempuh pendidikan, sehingga mereka diharapkan dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Dia mengajak para pemimpin PPI seluruh dunia untuk meneladani perjuangan para pemuda terdahulu untuk mempersatukan tanah air, bangsa, dan bahasa di Indonesia.

“Kita ingat pada awal tahun 1900-an, para pemuda dan pelajar berjuang agar suku-suku yang ada di Nusantara, dari Sabang sampai Merauke, mau bersatu, mau mengikatkan diri pada tumpah darah yang satu, mau mengikrarkan diri sebagai bangsa yang satu, dan mau menjunjung tinggi bahasa yang satu yaitu Indonesia,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa karena kontribusi dan semangat perjuangan pemuda saat itu, maka Indonesia dapat terbebas dari cengkeraman penjajah, sedangkan hasilnya dapat dinikmati di masa kini.

Ia berharap, para pemuda dapat mencerminkan nilai-nilai yang sama dalam mendorong kemajuan bangsa dan negara di sela-sela kegiatan studinya. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya