Dijual ke Eropa Jadi Pekerja Seks, Penyintas Ungkap Keajaiban Bertahan
- bbc
Michelle Mildwater, yang telah mendampingi pekerja seks asing di Denmark selama lebih dari satu dekade, masih sering berkeliling di sini - memberikan kartu namanya kepada perempuan seperti Jewel, menawarkan bantuan dan konseling. Dia sangat menyadari betapa berbahayanya kehidupan jalanan, dan mengingat beberapa kasus kekerasan di salah satu hotel di distrik itu.
"Kami menemukan sejumlah perkosaan di sana," katanya. "Ada saat-saat ketika perempuan kabur dengan bersimbah darah."
Setiap akhir pekan, LSM-LSM Denmark mendampingi para perempuan pekerja seks. Salah satunya, Reden International, memiliki kafe untuk beristirahat, memulihkan diri, dan mendapatkan makanan ringan sebelum kembali bekerja. Dan di salah satu sisi jalan, kelompok sukarelawan mengadakan inisiatif yang sangat unik.
Disebut Van Merah, karena memang begitulah adanya - sebuah kendaraan dengan tempat tidur di belakang yang diterangi oleh lampu-lampu, dan persediaan kondom dan tisu yang siap pakai.
Ini adalah ruang pribadi, tempat pekerja seks dapat membawa klien melakukan hubungan seks, alih-alih pergi ke tempat yang berisiko tidak aman.
Sepanjang malam, perempuan pekerja seks dan klien mereka datang silih berganti untuk menggunakan fasilitas van, sementara para sukarelawan berdiri agak jauh tetapi cukup dekat untuk berjaga-jaga. Van dapat digunakan hingga 28 kali selama sif empat jam.
Salah satu relawan Red Van adalah Sine Plambech, seorang peneliti.
"Para perempuan ini memiliki masalah yang mereka coba selesaikan - utang, kemiskinan, keluarga, anak-anak. Mereka perlu bekerja. Mereka akan menjual seks, suka atau tidak, jadi kami menyediakan ruang aman bagi mereka saat mereka melakukannya," katanya.
"Kebanyakan perempuan tidak akan menjual seks jika mereka tidak harus melakukannya. Anda bisa membawa moralitas untuk menasihati mereka, tetapi mereka perlu menghasilkan uang."
Jual beli seks di Denmark tidak ilegal, tetapi perlu izin kerja. Status migrasi nan rapuh yang dimiliki banyak perempuan penjual seks di Kopenhagen membuat mereka lebih rentan - dan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk melaporkan pelecehan atau kekerasan yang dialami ke polisi.
Kebijakan Denmark adalah mendeportasi migran gelap. Bahkan jika perempuan diketahui sebagai korban perdagangan manusia, mereka diharapkan untuk kembali ke negara asal mereka ditempatkan di rumah aman yang dibiayai pemerintah.
Setelah empat bulan di jalanan, putus asa, depresi, dan terpikir untuk bunuh diri, Jewel pun enggan melapor ke pihak berwenang. Dia masih memiliki utang yang sangat besar, dan takut akan keselamatannya dan keluarganya di Nigeria.