Fakta Pahit Terkuak, Korban-korban Perang Yaman Diamputasi Sembarangan

Banyak anak Yaman mati kelaparan akibat perang
Sumber :
  • MOHAMMED AWADH/SAVE THE CHILDREN

VIVA – Amputasi yang tak perlu dan tak harus dilakukan dalam penanganan korban justru dipraktikkan terhadap anak-anak dan sejumlah yang terluka berat pada saat Perang Yaman oleh sejumlah rumah sakit (RS). Dilaporkan Middle East Eye, rumah sakit itu adalah milik swasta yang operasionalnya dibantu pendanaan oleh pemerintah Arab Saudi sebagaimana diinformasikan oleh para dokter dan perawatnya.

Beri Keadilan, RS Premium hingga Sekolah Internasional Kena PPN 12 Persen

Penyelidikan mengenai hal ini dilakukan oleh Arab Reporters for Investigative Journalism (ARIJ) untuk Middle East Eye. Hal tersebut memunculkan pertanyaan mengapa begitu banyak operasi amputasi yang dilakukan di 3 rumah sakit di bagian barat daya Taiz kota yang menjadi zona perang pada 2016 hingga 2018 silam.

Tiga RS yang dimaksud adalah RS Buraihy, RS Al-Safwa dan RS AL-Rawda yang ketiganya menerima sokongan dana dari Pusat Pemulihan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman milik Saudi yakni KSrelief.

Rumah Sakit Islam Jakarta Blak-Blakan Penyebab Bayi Meninggal yang Sempat Dikira Tertukar

Organisasi itu dilaporkan mendanai berbagai proyek bantuan di Yaman yang bisa memakan biaya hingga $4 miliar sejak tahun 2015 sebagaimana diterakan dalam website-nya.

KSrelief juga bekerja bersama dengan badan PBB termasuk WHO, WFP dan UNPF di Yaman. Penyelidikan ini dimulai dari informasi dan kesaksian para dokter, perawat dan petugas RS hingga pasien dan keluarganya yang menemukan sejumlah prosedur yang tidak standar dalam hal operasi. Prosedur operasi termasuk untuk amputasi disebut tidak memiliki standar baku.

Baim Wong Ungkap Kondisi Terkini Sang Ayah Usai Dirawat di RS 20 Hari

Ditemukan antara lain bahwa kualifikasi dokter asing di sana, yang mengamputasi bisa hingga 44 orang sebenarnya bahkan bukan dokter yang spesialisasinya sudah diakui di negara asalnya. 

Namun KSrelief menyatakan bahwa pihaknya memberikan bantuan ke RS di Taiz, Aden dan Seiyun karena permintaan Kementerian Kesehatan Yaman. Disampaikan pula bahwa mereka hanya memberikan dana dan tak berhak melakukan pengawasan otoritas kesehatan di sana. Oleh karena itu operasional RS yang mengawasi adalah otoritas di Yaman.

Sementara Kemenkes Yaman menyatakan yang menyetujui masuknya dana bantuan ke RS oleh KSrelief adalah otoritas lokal di sana. Namun saat dikonfirmasi ke otoritas lokal mereka malah tidak tahu-menahu. Konfirmasi lanjutan soal respons otoritas lokal di Taiz tersebut kemudian tak lagi dijawab oleh Kemenkes Yaman. 
 

Indra Bekti

Alami Pecah Pembuluh Darah 2 Tahun Lalu, Indra Bekti Masih Rasakan Hal Ini

Indra Bekti juga masih menjalani check up ke rumah sakit untuk mengetahui konidisi kepalanya saat ini.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024