Menang Nobel Perdamaian Lalu Bikin Perang: Ironi PM Ethiopia Abiy
- bbc
Perasaan terpinggirkan ini, khususnya di antara kelompok etnis terbesar di negara itu, Oromo, memicu gelombang demonstrasi. Abiy, seorang Oromo, dipromosikan ke jabatan puncak dan segera mulai menangani berbagai masalah dalam periode reformasi yang rumit.
Ia membebaskan ribuan tahanan politik, mencabut pembatasan terhadap media independen dan mengundang kelompok oposisi yang pernah dilarang untuk kembali ke Ethiopia dari pengasingan.
Ia mendukung seorang perempuan untuk menjadi presiden, menciptakan kesetaraan gender di kabinet, dan mendirikan kementerian perdamaian.
Semangat muda
Pencapaian puncaknya adalah kesepakatan damai dengan Eritrea dan pembukaan kembali perbatasan bersama.
Abiy menempuh perjalanan keliling Ethiopia dan berbicara tentang menyatukan negara yang multi-etnis itu. Ia menyusun filosofi politik baru - medemer - yang bertujuan menumbuhkan rasa persatuan nasional dalam menghadapi perpecahan etnis. Ia juga ingin merayakan keragaman itu.
Ia menikmati popularitas yang meluas, sebagian akibat perubahan dramatis di negara itu, tetapi sebagian dari daya tariknya adalah cerita pribadinya.
Lahir di Beshaha, sebuah distrik pertanian kopi di barat daya Ethiopia, dari orang tua Kristen dan Muslim, ia segera dipandang sebagai sosok yang mampu menyatukan negara di ambang perpecahan.
Sebagai pemimpin etnis Oromo pertama di negara itu dalam beberapa tahun terakhir, ia mendapat perhatian dari para pemuda yang menuntut keterlibatan politik yang lebih besar.
Ia melakukan perjalanan di seluruh negeri memproyeksikan semangat anak muda. Kedekatannya dengan rakyat kontras dengan para pendahulunya yang berjarak; dan bagi banyak warga biasa yang ia temui dalam perjalanannya, ia tidak seperti pemimpin yang selama ini mereka kenal.