Penelitian: Vaping Mengandung Pestisida dan Bahan Kimia Pembersih
- abc
Dalam penelitian ini, tim riset menganalisa produk rokok elektrik yang diklaim "bebas nikotin" saat masih segar dan setelah digunakan berulang-ulang.
Profesor Alexander mengatakan penelitian yang diterbitkan dalam Medical Journal of Australia pada hari Senin (11/10/2021) menentang kepercayaan umum di kalangan perokok elektrik.
Banyak pemakai, katanya, yang berdalih bahwa rokok elektrik lebih aman daripada merokok biasa.
'Proses manufaktur yang kotor'
Tim peneliti menemukan bukti adanya bahan-bahan kimia yang disebut hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) pada rokok elektrik. PAH diketahui sebagai salah satu pemicu kanker paru-paru, kandung kemih, dan gastrointestinal.
Profesor Alexander menjelaskan timnya menemukan PAH pada berbagai tingkatan.
"Tidak ada tingkat paparan PAH yang bisa disebut aman dan dapat diterima," ujarnya.
Peneliti juga menemukan kandungan benzaldehida yang mengiritasi paru-paru, yang ditambahkan ke vaping untuk memberi rasa almond, pada 61 dari 65 sampel yang diteliti.