Logo BBC

Pembelian Newcastle United oleh Arab Saudi Menyeret Isu HAM

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Amnesty International, melalui pimpinannya di Inggris, Sacha Deshmukh, mengatakan:

"Sejak kesepakatan ini pertama kali dibicarakan, kami mengatakan ini merupakan upaya otoritas Saudi untuk membersihkan catatan hak asasi manusia mereka yang mengerikan dengan sepak bola papan atas yang glamor."

Para pegiat HAM lainnya mengatakan kepada BBC bahwa persoalan HAM ini tidak akan hilang, meskipun proses pengambilalihan klub itu sudah tuntas.

Lina al-Hathloul, yang saudara perempuannya Loujain ditahan di penjara karena memprotes hak perempuan untuk mengemudi, mengatakan aksi protes dapat terjadi di stadion Newcastle, yang disebutnya akan "mempermalukan" Arab Saudi.

Dia juga menyoroti sosok Mohammed bin Salman sebagai pimpinan PIF dan masih menjadi orang yang sama pada 2018 "ketika dia memerintahkan pembunuhan [jurnalis] Jamal Khashoggi".

Badan-badan intelijen Barat meyakini dia memerintahkan pembunuhan Khashoggi - sebuah tuduhan yang dibantah berulangkali oleh sang Putra Mahkota.

Greg Tomlinson, dari Newcastle United Supporters` Trust (NUST), mengatakan:

"Klub dibeli dan dijual pada tingkat tertinggi oleh miliarder dan negara berdaulat, dan kami tidak memiliki suara dalam hal itu.

"Tetapi sebagai organisasi pendukung, kami akan selalu menentang diskriminasi dan penyalahgunaan hak asasi manusia," katanya.

"Kami akan menggunakan pengaruh kami untuk melakukan perubahan sejauh kami mampu."

Amanda Staveley, yang memimpin konsorsium PIF, membantah pengambilalihan itu terkait upaya menjadikan olahraga sebagai upaca pencucian dari isu HAM.