Mohamed Beavogui Seorang PNS Jadi PM Guinea Usai Kudeta Militer

Ilustrasi--Tentara berjaga di kawasan Kaloum, Conacry, Guinea
Sumber :
  • ANTARA FOTO/REUTERS/Souleymane Camara/aww/cfo

VIVA – Junta militer Guinea pada Rabu (6/10) menunjuk Mohamed Beavogui, mantan pegawai negeri dan ahli keuangan pertanian, sebagai perdana menteri untuk memimpin pemerintahan transisi.

Anak Penjaga Warung Kelontong Ini Berhasil Jadi Lulusan Terbaik Akademi Angkatan Laut Tahun 2024

Junta militer Guinea menjanjikan pemerintahan demokratis menyusul kudeta pada September.

Beavogui, 68, merupakan keponakan Diallo Telli. Diallo Telli merupakan diplomat Guinea terkenal yang menjabat sebagai sekretaris jenderal pertama Organisasi Persatuan Afrika dan dibunuh oleh rezim diktator Sekou Toure pada 1977.

Imigrasi Jaksel Bekuk 8 WNA Asal Afrika Pembuat Uang Dolar AS Palsu

Beavogui, yang pencalonannya diumumkan dalam dekrit yang dibacakan di televisi nasional, akan mengawasi proses transisi.


Kolonel Mamadi Doumbouya, pemimpin kudeta yang melawan Presiden Alpha Conde, dilantik sebagai presiden sementara pada Jumat lalu.

22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Taufik Budi Santoso Resmi Sandang Bintang Dua Emas di Pundak

Dia berjanji untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan transparan.

Kudeta yang terjadi di Guinea adalah pengambilalihan militer keempat di Afrika Barat dan Tengah, menyusul dua kudeta di Mali dan satu di Chad.

Presiden Alpha Conde membuat marah lawan-lawannya dengan mengubah konstitusi untuk memungkinkan dirinya mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.

Negara-negara Afrika Barat bulan lalu setuju untuk menjatuhkan sanksi kepada anggota junta dan kerabat mereka.

Pada 1980-an, Beavogui yang juga pegawai negeri bekerja di Compagnie des Bauxites de Guinee (CBG), salah satu produsen bauksit terkemuka di negara itu. Guinea memiliki cadangan bijih aluminium terbesar di dunia.

Dia kemudian bekerja untuk Organisasi Pangan dan Pertanian PBB. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya