Berang Dengan Pernyataan Macron, Mali Panggil Dubes Prancis

Dokumentasi: Tentara Mali berfoto bersama sebelum berpatroli di Gao, Mali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/REUTERS/Joe Penney

VIVA – Kementerian Luar Negeri Mali memanggil duta besar Prancis di Bamako, pada Selasa 5 Oktober 2021, terkait komentar Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dinilai tidak ramah dan tidak menyenangkan.

Putin Ngamuk Usai Drone Tempur Ukraina Hantam Daerah Muslim Rusia

Langkah itu adalah tindakan terbaru dari serangkaian tindakan agresif dalam perselisihan tegang antara Mali dan mitra militer utamanya Prancis.

Ketegangan kedua negara disebabkan adanya laporan bahwa Bamako akan merekrut tentara bayaran Rusia saat Paris membentuk kembali misi kontra-terorisme yang beranggotakan 5.000 orang di kawasan tersebut. Perdana Menteri Mali menuduh Prancis mengabaikan Mali dalam perang bersama melawan gerilyawan ISIS.

Rudal Nuklir Korut Diduga Masuk ke Rusia Lewat Darat

Macron pekan lalu mempertanyakan legitimasi otoritas Mali yang mengawal sebuah transisi ke pemilihan umum setelah dua kudeta yang terjadi hanya dalam waktu setahun di negara itu. Sebagai tanggapan atas komentar Macron, kementerian luar negeri Mali mengatakan telah memanggil duta besar Prancis untuk memberitahunya tentang kemarahan dan ketidaksetujuan pihak berwenang Mali.

Pada pertemuan itu, “Menteri Luar Negeri Mali, Abdoulaye Diop, memprotes keras pernyataan (Macron) yang disesalkan, yang kemungkinan akan merusak perkembangan hubungan persahabatan", kata kemenlu Mali dalam sebuah pernyataan.

Menag Nasaruddin Berharap Peringatan Hari Ibu Jadi Penguatan Pemberdayaan bagi Perempuan

Kementerian itu mengatakan Menlu Diop juga menyerukan agar kedua belah pihak dapat mengambil pendekatan konstruktif dan memprioritaskan upaya melawan pemberontakan di wilayah tersebut.

Aksi kekerasan di Sahel telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir meskipun ada kehadiran ribuan pasukan PBB, pasukan regional dan negara Barat. Sahel adalah sebidang tanah gersang yang berbatasan dengan tepi selatan Gurun Sahara.

Sejumlah narasumber diplomatik dan keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa junta militer Mali hampir merekrut tentara bayaran dari organisasi paramiliter Rusia Wagner Group.

Terkait hal itu, Prancis telah meluncurkan sebuah upaya diplomatik untuk menggagalkan rencana junta militer Mali itu, dengan mengatakan pengaturan seperti itu tidak sesuai dengan kehadiran pasukan Prancis yang berkelanjutan.
 

VIVA Militer: Mayat tentara Korea Utara yang tewas dalam perang di Rusia

Kim Kang Solat dan Belek Aganak, Tentara Korut yang Mati Bawa Dokumen Palsu

Ada seorang lagi tentara Korut tewas membawa dokumen palsu.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024