Jepang Tuding China, Rusia, Korea Utara di Balik Serangan Siber

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga
Sumber :
  • Twitter @FRANCE24

VIVA – Jepang untuk pertama kalinya menuding China, Rusia dan Korea Utara sebagai tiga negara yang bertanggung jawab atas ancaman siber terhadap negaranya. Pemerintahan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, pada Senin 27 September 2021 merilis rancangan strategi keamanan siber untuk tiga tahun ke depan, Kantor Berita Kyodo melaporkan.

Soal Wacana Libur Sekolah Selama Bulan Ramadhan, Pemprov Jakarta Tunggu Kebijakan Pemerintah Pusat

Kabinet Suga diperkirakan akan segera mengadopsi rancangan tersebut. Strategi yang baru itu nantinya akan menggantikan strategi saat ini yang disetujui oleh Jepang pada Juli.

"Situasi di dunia maya membuat risiko berkembang cepat menjadi situasi kritis dan bahwa tiga negara itu diduga terlibat dalam aksi siber yang agresif," tulis laporan tersebut yang mengutip rancangan pemerintah.

Penampakan Kadisperindagkop Halbar Berbaju Oranye usai Aniaya Pendemo

Belum dipastikan apakah petahana pemerintah Partai Demokrat Liberal (LDP) akan mengesahkan strategi tersebut sebelum Suga mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada minggu pertama Oktober. Suga pada awal September mengumumkan dirinya enggan mencalonkan diri dalam kepimpinan partai

LDP akan menggelar pemilihan kepemimpinan partai dan ketua baru yang diperkirakan akan menggantikan Suga, pada Rabu.

KPU: 21 Provinsi dan 275 Kabupaten/Kota Tetapkan Pemenang Pilkada 2024

Menurut laporan itu, rancangan itu berbunyi: "Jepang akan melakukan aksi balasan yang keras dengan memanfaatkan segala cara yang efektif dan kemampuan yang ada, termasuk respons diplomatik dan hukuman pidana."

Jepang akan "mempercepat kerja sama" dengan tiga mitra Quad mereka, yakni AS, Australia dan India, dalam keamanan siber. Selain itu, Jepang juga akan bekerja sama dengan ASEAN "untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka." (Ant/Antara)
 

VIVA Militer: Menhan RI sambut Kepala Staf PLA Tiongkok Jenderal Liu Zhenli

Setelah Menhan Jepang, Kini Giliran Jenderal Perang China Temui Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin

Ini yang dibahas

img_title
VIVA.co.id
10 Januari 2025