Kisah Seorang Ibu Afghanistan Mengaku Senang Taliban Berkuasa
- bbc
Pada 2010, Marjah ditetapkan sebagai lokasi pertama untuk operasi penambahan pasukan Amerika Serikat (AS) atas perintah Presiden Barack Obama.
Tujuan penambahan pasukan itu adalah untuk membuat pukulan hebat yang akan mengubah arah perang secara meyakinkan sehingga menguntungkan pemerintah Afghanistan di Kabul, pihak Amerika Serikat, Inggris dan pasukan-pasukan sekutu lain yang mendukungnya.
"Selagi kami memukul mundur Taliban, tak ada hal lain kecuali masa depan yang cerah: sekolah yang bagus, klinik kesehatan yang bagus, pasar bebas." Itulah pernyataan pers militer AS pada tahun itu.
Tidak seperti perempuan di ibu kota
Ladang kapuk dan opium di Marjah berubah menjadi mimpi buruk bagi pasukan asing yang memerangi petempur Taliban yang sulit ditangkap tersebut.
Selama tiga bulan dalam operasi militer yang berlarut-larut, Komandan AS, Jenderal Stanley McChrystal menyebut Marjah "bisul berdarah". Marjah diperebutkan berkali-kali dalam tempo 10 tahun berikutnya.