Kerusuhan Maut Capitol AS Lanjut Diusut, Para Pejabat Trump Diperiksa

Para pendukung Trump yang membuat ricuh di Aula Kongres AS.
Sumber :
  • twitter @RepMarieNewman

VIVA – Komite khusus DPR Amerika Serikat yang menyelidiki kasus kerusuhan maut di Gedung Capitol pada 6 Januari telah memanggil empat mantan pejabat di pemerintahan Donald Trump untuk dimintai keterangan, kata ketua komite pada Kamis.

Di antara mereka yang dipanggil adalah Mark Meadows, mantan anggota Kongres dan Kepala Staf Gedung Putih, dan Steve Bannon, mantan penasihat Gedung Putih.

Dua lainnya adalah Dan Scavino, mantan wakil Meadows, dan Kash Patel, mantan pejabat Departemen Pertahanan.

Mereka juga diperintahkan untuk menyerahkan dokumen dan hadir dalam kesaksian deposisi, kata Ketua Komite Bennie Thompson dalam keterangan tertulis.

Patel mengatakan dalam pernyataan bahwa dirinya "kecewa, tapi tidak terkejut" karena pemanggilan komite dikeluarkan tanpa meminta kerja sama darinya terlebih dahulu.

Sekelompok massa pendukung Trump merangsek ke gedung kongres Capitol pada 6 Januari ketika Kongres AS bertemu untuk mengesahkan kemenangan kandidat Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilihan presiden.

Insiden itu menunda proses pengesahan selama beberapa jam karena peserta pertemuan, termasuk Wakil Presiden Mike Pence, harus diamankan dari para perusuh.

Hampir 600 orang ditangkap karena diduga terlibat dalam insiden kekerasan terburuk dalam sejarah pemerintahan AS sejak invasi Inggris dalam perang 1812.

Thompson mengatakan Meadows dilaporkan berkomunikasi dengan pejabat federal dan negara bagian untuk membatalkan pemilihan presiden 2020 atau mencegah pengesahan Biden.

Meadows juga dilaporkan berkomunikasi dengan penyelenggara aksi protes pada 6 Januari, kata Thompson.

Dalam surat panggilan ke Bannon, Thompson mencatat bahwa Bannon terlibat dalam sejumlah percakapan untuk membujuk anggota Kongres menghalangi kekalahan Trump disahkan.

"Anda dikutip telah menyatakan, pada 5 Januari 2021, bahwa 'seluruh neraka akan hancur besok'," tulis Thomson.

"Oleh karena itu, komite khusus meminta dokumen dan kesaksian deposisi Anda."

Bannon dipecat Trump pada Agustus 2017 namun mereka tetap berhubungan dan menjalin kontak.

Trump mengampuni Bannon setelah dia didakwa menipu pendukung presiden saat mengumpulkan dana swasta untuk membangun tembok perbatasan.

Meadows dan Scavino telah diperintahkan untuk hadir dalam kesaksian deposisi pada 15 Oktober, sedangkan Bannon dan Patel pada 14 Oktober.

Thompson mengatakan dalam surat panggilan kepada Scavino bahwa dia adalah saksi atas kegiatan Trump di hari ketika kerusuhan terjadi.

"Anda mungkin juga memiliki dokumen terkait rekaman video dan cuitan Trump pada 6 Januari," kata Thompson.

Patel, yang bertugas sebagai kepala staf dari penjabat Menteri Pertahanan Christopher Miller, dilaporkan berbicara beberapa kali dengan Meadows di hari kejadian.

Isu Partai Coklat di Pilkada Masuk Kategori Hoaks, Kata Ketua Komisi III DPR

Anggota DPR dari Demokrat membentuk komite tersebut meski anggota lain yang menjadi sekutu Trump dari Republik. Dua anggota Republik ada di komite itu, yaitu Liz Cheney dan Adam Kinzinger.

Mereka termasuk dari 10 anggota DPR dari Republik yang mendukung pemakzulan Trump karena mantan presiden itu dituduh telah menghasut lewat pidato yang mengklaim bahwa kekalahannya adalah hasil kecurangan.

Keyakinan Cak Lontong Pilkada Jakarta Satu Putaran

Senat AS kemudian membebaskan Trump dari tuduhan.

"Kita akan lawan Pemanggilan dengan Hak Istimewa Eksekutif dan alasan-alasan lainnya," kata Trump dalam sebuah pernyataan. (Anr/Antara)
 

PDIP Kalah di Pilkada Jateng, Ganjar Bilang Begini
Cagub-cawabup Jakarta Pramono Anung-Rano Karno bersama Anies Baswedan.

Pesan Anies ke Pramono-Rano saat Pimpin Jakarta

Anies mengatakan, kunci kemenangan Pramono-Rano di Jakarta ditopang oleh banyak faktor seperti dukungan masyarakat, partai politik, tokoh dan lainnya.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024