Jepang Peringatkan Ada Ancaman Teror di Indonesia dan 5 Negara Asean
- Istimewa
VIVA – Jepang, pada Senin 13 September 2021, telah mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya untuk waspada akan ancaman serangan teroris di Indonesia dan lima negara Asia Tenggara lainnya. Menurut Bernama, Kementerian Luar Negeri Jepang mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga Jepang yang berada di Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Myanmar untuk menjauhi tempat ibadah dan tempat keramaian lainnya.
Peringatan itu juga mengungkapkan laporan intelijen dan kemungkinan munculnya serangan teroris di tempat ibadah dan tempat-tempat keramaian di enam negara ASEAN. Kementerian Luar Negeri Jepang telah memperoleh informasi bahwa "ada peningkatan risiko seperti bom bunuh diri."
Dalam nasihat imbauan itu, Jepang mendesak warganya untuk memperhatikan berita dan informasi lokal dan berhati-hati "untuk saat ini," tetapi tidak memberikan kerangka waktu tertentu atau detail lainnya. Kementerian Luar Negeri Jepang menolak untuk memberikan sumber informasi atau mengatakan apakah itu dibagikan dengan negara lain.
Dikatakan imbauan itu telah dikirim ke kedutaan besarnya di negara-negara yang bersangkutan untuk dibagikan kepada warga negara Jepang. Sedangkan negara-negara yang disebut berisiko terjadi serangan teror menyatakan, belum menerima informasi atau mendeteksi ancaman keamanan di teritori mereka.
Dilansir dari the Borneo Post, Badan keamanan Malaysia, khususnya Kepolisian Kerajaan Malaysia, mengawasi situasi dengan sangat hati-hati setelah Jepang mengeluarkan imbauan kepada warganya atas kemungkinan ancaman teroris di Asia Tenggara. Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam sebuah pernyataan pada hari Senin mengatakan, telah mengomunikasikan nasihat yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang atas kemungkinan ancaman di kawasan itu dengan otoritas Malaysia terkait.
“Malaysia terus memperkuat kerja sama di bidang keamanan, termasuk dalam upaya kontra-terorisme, dengan mitra kami secara global. Berbagi intelijen dan praktik terbaik adalah komponen penting dari kerja sama ini," kata pernyataan itu.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, membantah bahwa ada peringatan dikirim ke warga Jepang di sini. Demikian pula, Departemen Luar Negeri Filipina tidak mengetahui adanya informasi tentang tingkat ancaman yang meningkat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Tanee Sangrat, mengatakan Jepang belum mengungkapkan asal usul peringatan tersebut, dan bahwa Kedutaan Besar Jepang tidak memiliki rincian lebih lanjut selain mengatakan itu "tidak khusus untuk Thailand." Badan keamanan Thailand tidak memiliki informasi tentang kemungkinan ancaman, kata Wakil Juru Bicara Polisi, Kissana Pathanacharoen.