Kisah Juang Aktivis Perempuan Somalia Gagal Diculik dan Dibunuh
- bbc
"Kami tidak dapat membunuhmu di Somalia, dan sekarang kamu punya kebebasan di Inggris, sekarang kami akan membungkammu lewat Facebook."
Itu merupakan peringatan yang diterima aktivis pembela hak-hak perempuan Somalia yang sekarang tinggal di Inggris.
Hanna Paranta, yang dikenal sebagai Hanna Abubakar di dunia maya, membantu para penyintas pemerkosaan dan kekerasan dalam rumah tangga melalui halaman Facebooknya.
Ia mengatakan telah menerima panggilan telepon setahun lalu dari seseorang yang ikut menentang kampanyenya.
Perempuan 44 tahun itu mengatakan, fungsi laporan terkait aktivitas di Facebook diciptakan untuk memastikan ruang aman internet yang bebas dari kekerasan, tapi sekarang kondisinya jadi terbalik.
Halaman Facebook-nya memiliki 130.000 pengikut, tapi dia meyakini bahwa sebagian orang Somalia yang menetang kesetaraan perempuan, telah melaporkan media sosialnya itu sebagai upaya untuk membekukan akunnya.
Facebook mengatakan setiap laporan diperlakukan dengan serius dan diselidiki.
Makanan beracun
Kini tinggal di Inggris, Paranta pindah dari Somalia ke Swedia saat berusia tujuh tahun. Di sana, dia memulai karir sebagai pekerja sosial, dan dalam satu dekade terakhir ia mendedikasikan diri sebagai pembela hak-hak perempuan.