Ribuan Konten Penyiksaan Binatang di Medsos Berasal dari Indonesia
- abc
"Sekarang tinggal dari otoritas apakah memang mau mengimplementasikan regulasi yang ada dan seharusnya di-upgradeĀ [dikembangkan] lagi."
ABC Indonesia sudah menghubungi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan namun tidak menerima jawaban.
Apa yang bisa dilakukan saat menonton kontenĀ kekerasan pada binatang?
Femke mengatakan selain kepada organisasinya, masyarakat yang mengetahui tindakan kekerasan pada binatang bisa melaporkannya pada pihak berwajib.
"Kalau di Jakarta saya rekomendasikan, karena selama ini yang paling responsif itu dari Pemda DKI, nanti tergantung wilayahnya, untuk kontak Dinas Pertanian dan Peternakan di tempat," katanya.
"Juga lapor ke polisi, karena semakin sering orang melapor, semakin lebih banyak perhatian dari polisi juga akan kasus-kasus kekerasan satwa."
Mengenai konten kekerasan terhadap binatang yang tersebar online, Ben dari World Animal Protection mendorong aksi dari perusahaan media sosial besar yang memuat video tersebut.
"Inilah mengapa perusahaan media sosial besar perlu memiliki kebijakan lebih kuat," katanya.
"Mereka perlu bekerja sama dengan pihak berwajib di tempat konten tersebut berasal, sehingga penyiksaan binatang bisa berhenti."
Ia mengatakan, dari 60 video kekerasan binatang yang dilaporkan para peneliti SMACC di Youtube, Facebook, dan TikTok pada 2 dan 8 Agustus, hanya dua di antaranya yang sudah diturunkan.