Perempuan di Afghanistan Dipukuli Taliban karena Berunjuk Rasa
- bbc
"Mereka juga mengucapkan banyak kata-kata kasar dan melecehkan kami. Terlalu memalukan bila saya mengulang kata-kata yang mereka gunakan."
"Kami semua dipukuli. Saya juga dipukul. Mereka menyuruh kami pulang ke rumah dan mengatakan di situlah tempat perempuan," kata Sara. Ponselnya juga dipukul hingga lepas dari tangannya ketika ia mencoba merekam militan yang berusaha menghentikan unjuk rasa.
Taliban sebelumnya mengatakan mereka berkomitmen untuk menghargai hak-hak perempuan, dan tidak akan melarang perempuan mendapatkan pendidikan atau pekerjaan.
Namun sejak mereka mengambil kendali pada 15 Agustus, mereka meminta semua perempuan, kecuali mereka yang bekerja di sektor kesehatan publik, untuk tidak bekerja, sampai situasi keamanan membaik.
Keamanan adalah salah satu alasan yang diberikan kelompok itu ketika mereka berkuasa pada tahun 1990-an untuk melarang perempuan bekerja, dan banyak perempuan seperti Sara khawatir kali ini tidak akan berbeda.
Ia pernah bekerja sebagai penasihat di sebuah departemen pemerintah, dan juga memiliki usaha sendiri. Ia berkata keluarganya mengkhawatirkan keselamatan nyawanya.
"Mereka meminta saya tidak ikut unjuk rasa. Mereka [Taliban] akan membunuh kamu. Saya sempat bertengkar dengan kakak saya untuk menghadiri aksi pada hari Rabu. Kami harus bersuara.