Logo BBC

Napak Tilas Para Perempuan Penjelajah yang Terlupakan

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Bepergian sebagai seorang perempuan jelas telah meningkat secara signifikan sejak 1920-an. Namun, kata Wortley, "kami masih menghadapi banyak hal yang sama, seperti perhatian yang tidak diinginkan."

Dalam bukunya, David-Neel menulis tentang perhatian tidak mengenakan yang dia dapatkan selama perjalanannya.

Penjelajah perempuan lain yang pada masa itu disorot karena gaya berpakaiannya akhirnya memilih baju laki-laki.

Tetapi Wortley mengakui bahwa dalam banyak hal, perjalanan petualangan sebagai seorang perempuan jauh lebih baik pada hari ini.

"Dengan internet, Anda selalu tahu ke mana Anda pergi dan Anda selalu dapat berhubungan dengan orang-orang.

"Yang membuat saya berpikir, astaga, para perempuan saat itu, mereka benar-benar akan pergi sendiri dan yang mereka miliki hanyalah menulis surat untuk berhubungan dengan keluarga."

Setelah perjalanan pertamanya itu, Wortley mulai meneliti sejarah para perempuan penjelajah lainnya yang petualangannya dapat dia tiru.

Dia menemukan lusinan perempuan penjelajah, antara lain penulis Skotlandia Nan Shepherd, yang dikenal dengan bukunya The Living Mountain yang mengisahkan penjelajahannya di pegunungan Cairngorm Skotlandia pada 1940-an.

Ada juga Freya Stark, penulis dan penjelajah perjalanan Anglo-Italia yang melintasi Timur Tengah dan Afghanistan pada abad ke-20.

Nama lain yang dia temukan adalah Zora Neale Hurston, penulis dan antropolog asal Amerika Serikat yang melakukan perjalanan ke Haiti pada dekade 1930-an untuk mendokumentasikan ritual dan kepercayaan voodoo.

Terinspirasi oleh para perempuan ini, Wortley terus melanjutkan petualangannya.