Bisnis Peternakan Lalat Digalakkan di Afsel, Banyak Manfaatnya
- bbc
Smorenberg adalah mantan konsultan manajemen yang mulai beternak lalat tentara hitam atau black soldier fly di kamar mandinya pada tahun 2016 sebelum menjalani bisnis itu secara penuh waktu.
Model ini menarik bagi para konsumen yang sadar karbon: larva lalat memakan limbah makanan - dalam kasus Smorenberg, biji-bijian sisa dari tempat pembuatan bir terdekat - mengubahnya menjadi protein yang dapat dijual, dan menghasilkan produk sampingan berupa pupuk.
Proses ini membutuhkan air dan tanah yang jauh lebih sedikit daripada jenis produksi protein lainnya dan juga menghasilkan jauh lebih sedikit emisi karbon.
Studi tahun 2020 oleh para peneliti di Inggris dan Jerman menemukan bahwa pasar makanan hewan piaraan global melepaskan karbon dioksida ke atmosfer sebanyak total emisi negara Filipina atau Mozambik.
Alih-alih secara langsung menantang industri kedelai atau pakan ikan global, yang saat ini menyediakan sebagian besar protein murah di dunia, Maltento bertujuan menawarkan produk yang melengkapi rasa atau nilai gizi makanan hewan piaraan.
"Serangga punya nilai lebih dari sekadar sumber protein," kata Smorenberg, sembari menerangkan bahwa zat yang disebut sebagai peptida antimikroba pada larva lalat dapat membantu meningkatkan kesehatan usus.
"Dan tidak ada tanaman di dunia yang bisa memberi Anda 52 kali panen dalam setahun dari satu petak."