Qatar dan Turki Beri Jalan bagi Taliban Unjuk Gigi di Panggung Dunia
- bbc
"Namun, jika peran itu mencapai titik di mana negara mana pun, termasuk Turki menjadi sponsor... membangun rezim Syariah yang brutal dalam praktiknya... Turki semestinya tak menempatkan dirinya di sana," tambahnya.
Langkah Erdogan dilaporkan memiliki motivasi yang "rasional" juga - dengan meningkatkan ketegangan hubungan Turki dengan AS dan Nato, dan membangun pengaruh untuk mencegah arus pengungsi Afghanistan ke Turki.
Adapun Qatar, para pejabatnya berharap mengambil peran sebagai mediator akan mengurangi, bukannya memperburuk, tahun-tahun pergolakan di Teluk.
Doha telah menengahi negosiasi antara faksi-faksi yang bersaing di sejumlah konflik besar di Timur Tengah. Tapi setelah Kebangkitan dunia Arab, pesaingnya di Teluk menuduhnya berpihak pada Islamis.
Pada 2017, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain memutuskan hubungan - sejak dipulihkan - menuduh Qatar menjalin hubungan terlalu dekat dengan Iran dan memicu ketidakstabilan melalui saluran berita negara, Al Jazeera; namun klaim ini dibantah.
Sekarang, dengan situasi orang-orang Afghanistan yang sangat tidak pasti, Qatar dan Turki berada di tengah dan mereka dapat berbicara dengan Taliban dibandingkan negara lainnya; ketika China dan Rusia juga bersaing untuk ikut serta menentukan masa depan Kabul.
Prof Han mengatakan, ini merupakan opsi yang paling tidak buruk, apa yang ia sebut sebagai "pendekatan [paling] kolaboratif".
"Turki, sebagai anggota Barat, lebih rentan terhadap tekanan dari Barat atas masalah [hak asasi manusia]," katanya.
Riak dari berkuasanya Taliban baru saja dimulai. Kehidupan jutaan sipil Afghanistan tergantung dari bagaimana mereka menyebar.