Qatar dan Turki Beri Jalan bagi Taliban Unjuk Gigi di Panggung Dunia
- bbc
Prof Ahmet Kasim Han, pengamat hubungan Afghanistan dari Universitas Altinbas Istanbul, meyakini menjalin hubungan dengan Taliban akan memberikan kesempatan pada Presiden Erdogan.
"Untuk membuat cengkraman kekuasaan mereka berlanjut, Taliban butuh bantuan internasional dan investasi. Taliban bahkan tak bisa membayar gaji pegawai mereka saat ini," katanya kepada BBC.
Dia mengatakan, Turki mungkin berusaha untuk memposisikan dirinya sebagai "penjamin, mediator dan fasilitator" - lebih terpercaya dari pada Rusia atau China - yang telah membuka kedutaan mereka di Kabul.
"Turki dapat menjalankan peran itu," katanya.
Risiko reputasi
Banyak negara berusaha untuk mempertahankan beberapa bentuk hubungan dengan Taliban, sejak kelompok ini menguasai Kabul, khususnya melalui jalur Doha.
Tapi Turki berada di antara mereka yang memiliki posisi paling kuat untuk membangun hubungan di lapangan; meskipun situasinya penuh risiko.
Prof Han juga meyakini keberlanjutan hubungan di Afghanistan memungkinkan Presiden Erdogan untuk "memperluas papan catur" dari kebijakan luar negerinya, dan memainkannya dalam Partai AK sebagai basis dukungan.
"Mereka menganggap Turki sebagai negara yang ditakdirkan - memiliki posisi luar biasa di dunia Muslim. Ini menjadi dasar masa lalu Turki dan warisan Ottoman sebagai pusat kekhalifahan."