Konjen RI Houston Sebut Tidak Ada WNI Jadi Korban Badai Ida di AS
- Freepik/Pixabay
VIVA – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston memastikan, hingga Senin pagi, 30 Agustus 2021 dilaporkan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban dari badai Ida yang terjadi di Amerika Serikat (AS).Â
"Saat ini tidak ada konfirmasi WNI menjadi korban pada musibah dimaksud," ujar Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI)Â Houston Andre Omer Siregar dalam keterangan tertulis, Selasa, 31 Agustus 2021.
Andre menyebutkan, pihaknya telah menghubungi sejumlah WNI yang tinggal di New Orleans. Sebagian masyarakat kerja di restoran mengungsi ke beberapa lokasi, antara lain al Lafayyete Louisiana, Atlanta Georgia, Hattiesburg, Mississippi.
Dia beserta staf berencana ke Lafayette pertengahan minggu untuk memberikan bantuan sembako dan obat-obatan.
Saat ini, tercatat sebanyak 870 WNI tinggal di Lousiana. Pada Jumat, 28 Agustus 2021. KJRIÂ Houston telah berkoordinasi dengan salah satu komunitas WNI di Louisiana untuk memastikan kesiapan mereka menghadapi badai Ida.
KJRI juga telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada WNI dan diaspora di kawasan Louisiana, Mississippi dan Alabama pada hari Jumat untuk mengantisipasi dampak badai Ida tersebut.
Badai Ida terjadi pada Jumat, 27 Agustus 2021 sekitar pukul 15.00 waktu setempat. National Weather Service telah mendeteksi potensi badai Ida yang akan mendarat di wilayah New Orleans, Louisiana hingga perbatasan Mississippi dan Alabama.Â
Badai tersebut diperkirakan kategori 3 karena kecepatan angin 120km/jam. Dari tingkat kerusakannya diindikasikan kategori 4 yang merusak suket/tower listrik yang merupakan sumber listrik di New Orleans.Â
Bergerak ke Timur Laut
Badai Ida terus bergerak ke arah timur laut. Meskipun melemah namun dampaknya tetap membahayakan.
Ketika mencapai daratan Louisana dikategorikan badai 4 dengan kekuatan angin mencapai 240 km per jam.
Saat ini, kecepatan angin diperkirakan sekitar 60 km per jam. Namun tetap berbahaya karena mengakibatkan hujan deras dan dikhawatirkan mengakibatkan banjir bandang di sejumlah daerah.
Dua orang meninggal dunia karena tertimpa pohon tumbang, saat mengendarai mobil di jalan raya yang terendam banjir.
Badai diperkirakan terus bergerak ke arah utara dan timur. Selanjutnya menuju ke Samudra Atlantik pada Kamis siang.
Laporan Yanri Subekti (tvOne/ Amerika Serikat)