Logo BBC

Komunitas Uighur Cemas Taliban Akan Kerja Sama dengan China

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Semua orang Uighur di Afghanistan yang berbicara kepada BBC berkata, mereka bersembunyi di rumah sejak Taliban kembali berkuasa. Mereka hanya sesekali berkomunikasi melalui telepon.

"Kami seperti orang mati yang hidup sekarang," kata laki-laki Uighur lainnya di Kabul. "Terlalu takut bahkan untuk pergi keluar."

Seorang laki-laki Uighur di Mazar-i-Sharif mengaku bersembunyi di rumah bersama istri, anak-anak, dan keluarga besarnya.

"Sudah 10 hari kami duduk di rumah, hidup kami tertahan. Tertulis dengan jelas di kartu identitas kami bahwa kami adalah Uighur," ujarnya.

Ketakutan terhadap China bukan tidak berdasar. China dalam beberapa tahun terakhir memperluas tindakan kerasnya terhadap Uighur di luar luar negeri.

China menggunakan strategi agresif untuk membungkam atau dalam beberapa kasus menahan dan mengembalikan mereka ke Xinjiang.

Data yang diterbitkan pada bulan Juni lalu dalam Proyek Hak Asasi Manusia Uighur menunjukkan, setidaknya 395 orang beretnis itu dideportasi, diekstradisi atau diadili sejak 1997.

Di sisi lain, ada prediksi jumlah faktual orang Uighur yang mengalami itu sebenarnya jauh lebih tinggi.

"China banyak berinvestasi dan menjalin hubungan diplomatik yang erat dengan negara-negara di Asia Tengah. Dampaknya, orang-orang Uighur di sana menjadi sasaran polisi lokal dan agen intelijen China," kata Mehmet Tohti, aktivis Uighur terkemuka di Kanada.

"Kami tahu dari contoh-contoh sebelumnya bahwa hubungan diplomatik yang erat dengan China menghasilkan penganiayaan terhadap orang Uighur."

China mungkin mempertimbangkan strategi serupa dengan Taliban. Namun kerja sama itu tidak mungkin terjadi dalam beberapa hal karena Taliban memiliki hubungan bersejarah dengan gerilyawan Uighur.