ISIS-K Dibalik Bom Kabul: Kelompok Teroris Musuh Bebuyutan Taliban

Kelompok ISIS di Khorasan, Afghanistan atau biasa disebut ISIS-K
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Kelompok ISIS Afghanistan mengklaim bertanggungjawab atas serangan bom bunuh diri di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, Kamis siang. Kelompok yang dikenal sebagai ISIS-K itu telah lama merencanakan serangan terhadap personel Amerika Serikat dan militer asing lainnya di Afghanistan. 

Kelompok ISIS Eksekusi 54 Tentara Suriah Usai Rezim al-Assad Tumbang

Seperti diketahui, kelompok ISIS-K menyerang jantung kota Kabul, dan memicu dua ledakan hebat, pertama di luar Bandara Hamid Karzai dan satu lagi di Hotel Baron di dekatnya. Serangan itu menewaskan puluhan warga sipil Afghanistan dan setidaknya 13 anggota militer AS.

ISIS-K adalah kependekan dari ISIS Khorasan, dibentuk pada akhir 2014 dan beroperasi sebagai afiliasi ISIS di Afghanistan dan Pakistan. Khorasan adalah nama wilayah yang mencakup Afghanistan, dan sebagian Timur Tengah dan Asia Tengah. Kelompok ini juga dikenal sebagai ISIS-K atau IS-K.

Antisipasi Narkoba Masuk Jakarta Buat Pesta Akhir Tahun, Begini Jurus Kombes Donald

Anggota pendiri termasuk militan yang meninggalkan Taliban Afghanistan dan Taliban Pakistan.

"ISIS telah mengirim perwakilan ke Pakistan dan Afghanistan. Mereka pada dasarnya dapat mengkooptasi beberapa Taliban Pakistan yang tidak puas, dan beberapa (anggota) Taliban Afghanistan untuk bergabung dengan perjuangan mereka," kata Seth Jones, Analis Afghanistan di Center for Strategic and International Studi dilansir NPR, Jumat, 27 Agustus 2021.

Anak Buah Irjen Karyoto Tangkap Penyelundup Sabu Asal Afghanistan di Dekat Kampung Ambon, Total Barang Bukti 389 Kg

Dalam sebuah video tahun 2015, pemimpin kelompok ISIS-Kpada saat itu, Hafiz Saeed Khan, dan komandan tinggi lainnya berjanji setia kepada Abu Bakr al-Baghdadi, yang saat itu menjadi pemimpin Negara Islam, dan menyatakan diri mereka sebagai administrator wilayah baru ISIS di Afghanistan.

Pusat Keamanan dan Kerjasama Internasional di Universitas Stanford menyebut afiliasi regional ISIS-K ini diatur dengan hukum Islam dan menggunakan taktik penegakan kekerasan, seperti melakukan eksekusi publik, membunuh tetua suku dan menutup sekolah.

Khan terbunuh pada 2016 dalam serangan pesawat tak berawak AS. Baghdadi meninggal pada 2019 setelah ia meledakkan rompi peledak selama serangan oleh pasukan AS.

Musuh Taliban

Pasukan Taliban bersenjata menguasai Kabul Afghanistan

Photo :
  • Twitter @RanaHumairHaya6

Relasi kelompok ISIS-K dengan Taliban sebenarnya pada posisi yang saling bermusuham satu sama lain, musuh, seperti yang dicatat Biden dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada hari Kamis. Sejak didirikan, afiliasi ISIS telah berselisih dengan Taliban, yang sekarang menguasai Afghanistan.

"ISIS-K adalah musuh bebuyutan Taliban, dan mereka memiliki sejarah pertempuran antara satu sama lain," kata Biden.

Lebih jauh, peneliti Afghanistan dari Center for Strategic and International Studies, Seth Jones menyebut kelompok ISIS-K berambisi menguasai dunia dengan khilafah. "Tujuan mereka sebenarnya adalah khilafah Islam, dan mereka adalah pesaing al-Qaida dan Taliban," kata Jones

Banyak gerilyawan Taliban membelot untuk bergabung dengan afiliasi ISIS, dan kedua kelompok itu memperebutkan sumber daya dan wilayah. Perbedaan mereka juga ideologis, menurut pusat Stanford.

"Permusuhan antara kedua kelompok muncul baik dari perbedaan ideologis dan persaingan untuk sumber daya. IS-K menuduh Taliban menarik legitimasinya dari basis etnis dan nasionalistik, daripada keyakinan Islam universal," kata pusat itu.

Seperti yang dilaporkan The Associated Press, ketika Taliban berusaha untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, banyak dari mereka yang menentang negosiasi dan beralih ke Negara Islam yang lebih ekstrimis.

Taliban mengutuk ledakan di luar bandara Kabul, Kamis kemarin, dan mereka berdalih wilayah terjadinya serangan bom di luar kendali mereka. Sebaliknya berada di wilayah kendali militer AS.

Presiden AS Joe Biden telah memerintahkan militernya untuk melakukan pengembangan rencana operasional untuk menyerang kelompok ISIS-K. Ia menegaskan akan membalas teror yang dilakukan oleh siapa pun yang ingin membahayakan Amerika Serikat.

"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar semuanya. Kami akan merespons dengan kekuatan dan ketepatan pada waktu dan tempat yang kami pilih dan saat yang kami pilih," tegasnya

Selain itu, Biden juga mengingatkan Taliban soal kelompok teroris dibalik serangan teror dekat Bandara Kabul. "Adalah kepentingan Taliban bahwa ISIS-K tidak bermetastasis (menyebar)," sambungnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya