Lembah Terpencil Ini Jadi Benteng Pertahanan Melawan Taliban
- bbc
"Pejabat Afghanistan yang memiliki koneksi ke Panjshir juga memindahkan lebih banyak senjata ke sana.
"Alasannya, mereka cemas pada kebijakan Hamid Karzai dan Asrah Ghani. Tapi pada akhirnya Taliban adalah yang perlu mereka khawatirkan," ujar Giustozzi.
Pemimpin pasukan anti-Taliban di lembah itu adalah Ahmad Massoud yang berusia 32 tahun. Dia adalah putra pemimpin perlawanan yang dihormati dari tahun 1980-an dan 90-an, Ahmad Shah Massoud.
Massoud menyebut pasukannya mendapat dukungan militer dari anggota tentara Afghanistan dan pasukan khusus.
"Kami memiliki gudang amunisi dan senjata yang telah kami kumpulkan dengan sabar sejak zaman ayah saya, karena kami tahu hari ini mungkin akan datang," tulisnya dalam opini baru-baru ini untuk Washington Post.
Ayahnya, yang dijuluki "Singa Panjshir", adalah seorang komandan mujahidin yang mengalahkan pasukan Soviet dan Taliban. Panjshir sendiri secara etimologi berarti "lima singa".
Putra seorang jenderal tentara Afghanistan, Ahmad Shah Massoud lahir di lembah itu. Potretnya masih dapat ditemukan di banyak tempat di seluruh Provinsi Panjshir dan di Kabul - dari monumen hingga papan reklame dan jendela toko.
Karena keberadaannya, lembah Panjshir menjadi pusat perlawanan anti-Komunis, setelah Partai Rakyat Demokratik Afghanistan (PDPA) memenangkan kekuasaan pada 1978 . Uni Soviet mengerahkan kekuatan mereka ke sana setahun kemudian.
"Dia menjadi wajah publik perlawanan dalam perang Soviet-Afghanistan," kata Profesor Elisabeth Leake dari University of Leeds.
"Dia memiliki karisma dan secara aktif terlibat dengan media Barat. Dia juga salah satu pemimpin perlawanan utama yang bersedia berunding dengan Soviet, yang membuatnya begitu penting."
Pada saat itu, kata Giustozzi, Massoud berbeda dari para pemimpin pemberontak lainnya. "Dia berpendidikan, bisa berbahasa Prancis, berbicara lembut dan penampilannya menawan. Komandan lain tampil kasar, buta huruf, dan terlalu bernafsu untuk berperang."
Massoud dibunuh pada tahun 2001 oleh al-Qaeda, dua hari sebelum serangan terhadap menara World Trade Center terjadi. Dia dinyatakan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Hamid Karzai.