Logo BBC

Lembah Terpencil Ini Jadi Benteng Pertahanan Melawan Taliban

Para pejuang di Lembah Panjshir mempertahankan wilayah itu. Foto diambil pada 19 Agustus 2021. BBC Indonesia
Para pejuang di Lembah Panjshir mempertahankan wilayah itu. Foto diambil pada 19 Agustus 2021. BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Ribuan milisi anti-Taliban dilaporkan masih bertempur dengan kelompok yang kini menguasai Afganistan itu di sebuah lembah terpencil, sekitar 48 kilometer dari ibu kota Kabul.

Ini bukan pertama kalinya Lembah Panjshir yang memiliki lanskap menakjubkan menjadi salah satu titik pergolakan di Afghanistan.

Lembah ini merupakan benteng melawan pasukan Uni Soviet pada dekade 1980-an dan pertahanan melawan Taliban pada tahun 1990-an.

Kelompok yang bertahan di sana sekarang adalah Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF). Belakangan ini mereka mengingatkan publik seberapa kuat lembah tersebut.

"Tentara Merah (julukan untuk pasukan Soviet) dengan kekuatannya tidak dapat mengalahkan kami dan juga Taliban 25 tahun yang lalu," kata Ali Nazary, kepala hubungan luar negeri NRF kepada BBC.

"Mereka mencoba mengambil alih lembah dan mereka gagal, mereka menghadapi kekalahan telak," ujarnya.

Short presentational grey line
BBC

Lembah yang panjang, dalam, dan berpasir ini membentang sekitar 120 kilometer. Lokasinya berada di sisi utara Kabul.

Lembah ini dilindungi puncak gunung yang menjulang hingga 3.000 meter. Bentang alam ini adalah penghalang alami yang mengesankan, sekaligus perlindungan bagi orang-orang yang tinggal di sana.

Hanya ada satu jalan sempit di dalamnya, yang berkelok-kelok di antara singkapan batu besar dan Sungai Panjshir yang berkelok-kelok.

"Ada aspek mistis di seluruh area. Ini tidak terdiri satu lembah saja," kata Shakib Sharifi, warga Afghanistan yang pernah tinggal di sana.

"Begitu Anda masuk ke dalamnya, setidaknya ada 21 sub-lembah lain yang terhubung," ujar Sharifi yang merantau setelah Taliban mengambil alih daerah tersebut.

Di ujung terjauh lembah utama, terdapat jalan setapak yang menanjak ke Celah Anjoman setinggi 4.430 meter. Jalan ini mengarah lebih jauh ke timur ke pegunungan Hindu Kush.

Pasukan Alexander Agung dan Tamerlane, para penakluk Asia Tengah terakhir, pernah melewati jalur ini.