Buru ISIS Dalang Bom Afghanistan, Biden Tak Butuh Operasi Militer

Presiden AS Joe Biden
Sumber :
  • Andrew Nelles / The Tennessean

VIVA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut gerilyawan ISIS berada di balik teror bom di dekat Bandara Kabul, Afghanistan, Kamis, 27 Agustus 2021. Setidaknya 13 tentara AS dan puluhan warga sipil Afghanistan tewas dalam teror berdarah tersebut. Biden bersumpah akan membalas dendam atas aksi tersebut.
 
Serangan mengerikan di Afghanistan itu meninggalkan mayat-mayat berserakan di sepanjang kanal di sebelah bandara, dan memperumit evakuasi warga Amerika dan warga Afghanistan yang sudah putus asa hendak meninggalkan Kabul. Biden memastikan akan tetap menaati tenggat penarikan pasukan 31 Agustus.

Kelompok ISIS Eksekusi 54 Tentara Suriah Usai Rezim al-Assad Tumbang

"Kami tidak akan terhalang oleh teroris. Kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Kami akan melanjutkan evakuasi," kata Biden di Ruang Timur Gedung Putih dilansir New York Post, Jumat, 27 Agustus 2021.

"Kepada mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini: Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar. Kami akan merespons dengan kekuatan dan ketepatan pada waktu dan tempat yang kami pilih dan saat yang kami pilih," tegasnya

Dicap Munafik, Ini Alasan Joe Biden Ampuni Putranya Hunter yang Terjerat Kasus Pidana

Mantan Senator dari negara bagian Delware itu meyakinkan pemerintahnya dapat mengungkap siapa pemimpin ISIS dibalik serangan bom bunuh diri di Kabul. Pernyataan ini sekaligus pernyataan media terkait siapa aktor ISIS yang memerintahkan serangan mematikan ini. 

"Sehubungan dengan menemukan dan melacak para pemimpin ISIS yang memerintahkan ini, kami memiliki beberapa alasan untuk percaya bahwa kami tahu siapa mereka – tidak pasti. Dan kami akan menemukan cara yang kami pilih tanpa operasi militer besar untuk mendapatkannya," ungkapnya.

Jelang Lengser, Presiden AS Biden Ampuni Putranya Hunter di Kasus Senjata Api dan Pajak

Sebelumnya, serangan bom terjadi di Kota Kabul salah satunya di luar bandara Kabul, Afghanistan. Peristiwa itu setidaknya menewaskan 13 tentara AS (sebelumnya ditulis 12 tentara AS), 60 warga sipil Afghanistan juga jadi korban tewas.

Pihak militer AS menyampaikan korban luka akibat bom ini diperkirakan masih banyak. Untuk tentara AS yang terluka setidaknya ada 15 personel.
 
Dalam aksi teror ini, pelaku diduga menggunakan rompi berisi bom bunuh diri. Titik lokasi diduga terjadi di Gerbang Biara yang menuju bandara. Saat itu, pasukan AS sedang bertugas sedang menyaring warga sipil Afghanistan yang mau masuk ke bandara. 

Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Korps Marinir Kenneth McKenzie Jr mengatakan usai bom meledak, sejumlah orang bersenjata dari kelompok ISIS juga menembaki massa.

VIVA Militer: Pasukan militer Amerika Serikat (AS) di Israel

Parlemen AS Desak Pemerintahan Joe Biden Setop Kirim Senjata ke Israel

Hingga kini, pemerintah Israel belum memenuhi tuntutan AS agar lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024