Akhirnya China Berhasil Basmi COVID-19 Delta dalam 35 Hari

Presiden China Xi Jinping melambaikan tangan di Beijing, China, 1 Juli 2021
Sumber :
  • ANTARA/Reuters

VIVA – China berhasil menjinakkan lonjakan kasus COVID-19 varian Delta dalam tempo 35 hari setelah pada Senin (23/8) tidak ditemukan adanya kasus baru yang menimpa penduduk setempat.

Setelah 35 hari sejak ditemukan kasus Delta di Nanjing, Provinsi Jiangsu, beberapa wilayah di China, seperti Beijing, Sichuan, dan Jiangsu sendiri sudah mencabut pembatasan aktivitas masyarakat dan memulai kembali kehidupan normal.

Sejak Senin itu pula, siapa pun yang melakukan perjalanan dari Nanjing sudah tidak lagi diwajibkan menunjukkan hasil tes PCR negatif.

Mereka yang memasuki kawasan berisiko rendah di Nanjing hanya diminta memindai kode kesehatan dan cek suhu badan.

Untuk pertama kalinya Nanjing tidak menemukan kasus positif pada Senin itu.

Sementara itu, lalu lintas di Wuhan, Provinsi Hubei, dan Provinsi Sichuan sudah mulai normal sejak Minggu (22/8).

Demikian halnya dengan beberapa kawasan di Beijing yang sebelumnya di-lockdown telah dibebaskan lagi sejak Minggu itu pula.

Di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, dalam delapan hari terakhir sudah tidak ditemukan kasus baru.

Hanya di Shanghai yang hingga Sabtu (21/8) masih ditemukan enam kasus Delta. Namun semuanya sudah mendapatkan perawatan medis.

Keberhasilan China dalam mengatasi varian Delta tersebut, di antaranya tes PCR massal berulang kali untuk memisahkan orang yang terinfeksi dan tidak.

Kuasa Hukum Tom Lembong Serahkan Hasil Audit BPK ke Hakim Praperadilan, Hasilnya Tak Ada Kerugian Negara

Di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, saja digelar tes massal sampai 12 kali. Di Nanjing dan Zhengzhou, masing-masing tujuh dan lima kali.

Satu kasus positif ditemukan, yang bersangkutan dan sejumlah kontak dekatnya langsung dilarikan ke rumah sakit dan diisolasi.

Kombes Ade Safri Pastikan Kasus Firli Bahuri Masih Berproses

"Strategi epidemi tanpa toleransi yang diterapkan China sangat tepat, meskipun varian Delta sangat menular dan meluas," kata Wang Guangfa, pakar pernapasan dari Peking University First Hospital dikutip Global Times.

Dengan mulai meredanya kasus COVID-19 tersebut, beberapa kegiatan di China sudah mulai digelar lagi, termasuk pengarahan pers harian oleh Kementerian Luar Negeri (MFA) yang sempat ditangguhkan selama beberapa pekan.

KPU Jakarta Ingatkan Hari Ini Batas Akhir Urus Pindah Memilih di Pilkada 2024, Ini Syaratnya

Demikian halnya dengan agenda-agenda kegiatan yang digelar Pusat ASEAN-China (ACC).

"Beberapa agenda yang sempat tertunda kita jadwal ulang untuk bisa terlaksana dalam waktu dekat," demikian pesan singkat ACC melalui WeChat yang diterima ANTARA Beijing, Selasa pagi. (Ant/Antara)

Bendera China.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan AS yang kembali mengajukan veto atas rancangan resolusi DK PBB atas Gaza kembali menunjukkan standar ganda AS.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024