Taliban Buru Para Wartawan dan Bunuh Seorang Keluarga Jurnalis DW

VIVA Militer: Kelompok milisi Taliban Afghanistan
Sumber :
  • New York Times

VIVA – Taliban kini tengah memburu para jurnalis dan keluarga yang menjadi target pembunuhan. Para wartawan asing dan keluarga mereka di Afghanistan berada dalam bahaya besar.  

Anak Buah Irjen Karyoto Tangkap Penyelundup Sabu Asal Afghanistan di Dekat Kampung Ambon, Total Barang Bukti 389 Kg

Kantor berita Jerman, DW, Kamis 20 Agustus 2021, melaporkan pejuang Taliban memburu seorang jurnalis DW, dan telah menembak mati satu anggota keluarganya dan melukai anggota keluarga lainnya. Taliban melakukan penggeledahan dari rumah ke rumah untuk mencoba menemukan jurnalis tersebut, yang sekarang bekerja di Jerman.

Kerabat lainnya dapat melarikan diri pada saat terakhir, dan sekarang dalam pelarian. Direktur Jenderal DW, Peter Limbourg, telah mengeluarkan kecaman keras dan meminta pemerintah Jerman untuk mengambil tindakan.

Pakai Jubah Bebaskan Perempuan Afghanistan, Atlet Ini Didiskualifikasi dari Olimpiade 2024

"Pembunuhan seorang kerabat dekat salah satu editor kami oleh Taliban kemarin sungguh tragis, dan membuktikan bahaya akut di mana semua karyawan kami, dan keluarga mereka di Afghanistan. Jelas bahwa Taliban sudah melakukan pencarian terorganisir terhadap para wartawan, baik di Kabul maupun di provinsi-provinsi. Kami kehabisan waktu!"

Taliban telah menggerebek rumah setidaknya tiga wartawan DW. Nematullah Hemat dari stasiun televisi swasta Ghargasht TV diyakini telah diculik oleh Taliban, dan Toofan Omar, kepala stasiun radio swasta Radio Paktia Ghag, menurut pejabat pemerintah, menjadi sasaran dan ditembak mati oleh para pejuang Taliban.

Kronologi WN Afghanistan Tewas Lompat ke Arah KRL di Stasiun Sudirman

Penerjemah Amdadullah Hamdard, yang sering menjadi kontributor surat kabar Jerman Die Zeit, dilaporkan ditembak oleh dua orang yang diduga pejuang Taliban, pada 2 Agustus 2021 di kota Jalalabad, Afghanistan timur.

Dan, sebulan yang lalu, fotografer terkenal India dan pemenang Hadiah Pulitzer, Denmark Siddiqui, meninggal di Kandahar, mungkin dibunuh oleh peluru Taliban.

Media Jerman telah membuat surat terbuka yang meminta Pemerintah Jerman untuk membuat program visa darurat bagi staf Afghanistan. Asosiasi Jurnalis Jerman (DJV) juga menyerukan kepada pemerintah Jerman untuk mengambil tindakan cepat, mengingat stringer yang bekerja untuk media Barat kini sedang diburu. 

"Jerman tidak boleh berpangku tangan sementara rekan-rekan kami dianiaya dan bahkan dibunuh," kata Ketua DJV, Frank berall. 

Dia menegaskan bahwa sekarang sangat penting menyelamatkan para jurnalis dan menawarkan perlindungan di Jerman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya