Joe Biden Perpanjang Masa Tinggal Pasukan AS di Afghanistan

Ilustrasi Tentara Amerika Serikat (AS) di Afghanistan
Sumber :
  • The Gurdians

VIVA – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berkomitmen mempertahankan pasukan AS di Afghanistan sampai semua warga Amerika dievakuasi, bahkan meski melewati batas waktu penarikan pasukan AS pada 31 Agustus 2021. 

Joe Biden Gelontorkan Rp 10,7 Triliun Bantuan Senjata ke Israel

Hal itu disampaikan pada Rabu 18 Agustus 2021 saat 5.000 orang dievakuasi dari bandara Kabul. Pasukan bersenjata Taliban telah mencegah warga Afghanistan yang ingin pergi keluar negara itu.

Dilansir dari Aljazeera, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengakui evakuasi belum mencapai target, tapi mengatakan militer AS tidak memiliki pasukan dan senjata di Afghanistan untuk memperluas misinya saat ini dari mengamankan bandara Kabul. 

PM Lebanon Sambut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel, Bagaimana Sikap Hizbullah?

Pentagon pun mengatakan militer AS saat ini tidak memiliki kemampuan untuk menjangkau orang-orang di luar bandara Kabul.

“Jika ada warga Amerika yang tersisa, kami akan tinggal sampai kami mengeluarkan mereka semua,” kata Biden kepada ABC News dalam sebuah wawancara Rabu.

Umumkan Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Biden Singgung Kematian Hassan Nasrallah

Banyak anggota parlemen AS menekan Biden untuk memperpanjang tenggat waktu yang telah dia tetapkan untuk penarikan terakhir.

Biden mendapat kecaman keras atas penanganan penarikannya, yang dalam beberapa hari terakhir didominasi oleh adegan kekacauan di dalam dan sekitar bandara Kabul dimana orang-orang mati-matian berusaha keluar dari negara itu.

Biden membela keputusannya, dengan mengatakan masalah tidak bisa dihindari dalam mengakhiri keterlibatan AS selama 20 tahun di sana.

"Gagasan bahwa entah bagaimana, ada cara untuk keluar tanpa kekacauan yang terjadi, saya tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi," katanya.

Dia juga mengatakan Taliban bekerja sama untuk saat ini dalam membantu mengeluarkan orang Amerika dari negara itu tetapi "kami mengalami kesulitan lagi" dalam mengevakuasi warga Afghanistan yang bersekutu dengan AS.

Kecepatan pasukan Taliban merebut kembali Afghanistan, ketika AS dan pasukan asing lainnya menarik diri, telah menyebabkan kekacauan di bandara. Diplomat, warga asing dan warga Afghanistan mencoba melarikan diri tetapi mereka terhalang oleh kerumunan dan pos pemeriksaan Taliban di bandara Kabul.

“Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk terus mencoba dan meredakan konflik dan membuat jalan bagi mereka untuk sampai ke lapangan terbang. Saya tidak memiliki kemampuan untuk keluar dan memperluas operasi saat ini ke Kabul,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin kepada wartawan di Pentagon.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya