Afghanistan Mencekam, Staf Kedutaan AS Dievakuasi ke Bandara

Taliban kuasai Jalalabad, Afghanistan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Departemen Luar Negeri mendesak warga AS di Afghanistan untuk berlindung di tempat. Hal ini menyusul laporan tembakan sporadis di Kabul. Sebuah perkembangan suram yang terjadi beberapa jam setelah gerilyawan Taliban mendorong garis depan mereka ke Ibu Kota negara itu.

Antisipasi Narkoba Masuk Jakarta Buat Pesta Akhir Tahun, Begini Jurus Kombes Donald

Dilansir dari CNBC, gerakan pengambilalihan Taliban tanpa henti mengikuti eksodus pasukan AS dan koalisi yang hampir selesai dari negara yang lelah perang tersebut. Pada hari Minggu, pasukan AS mengevakuasi personel diplomatik dengan helikopter militer dari kompleks kedutaan ke bandara di Kabul.

“Ada laporan tentang bandara yang terbakar; oleh karena itu kami menginstruksikan warga AS untuk berlindung di tempat.” demikian peringatan keamanan dari kedutaan AS.

Anak Buah Irjen Karyoto Tangkap Penyelundup Sabu Asal Afghanistan di Dekat Kampung Ambon, Total Barang Bukti 389 Kg

Baca juga: Pernyataan Lengkap Presiden Afghanistan soal Taliban Telah Menang

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang muncul di beberapa program berita Minggu, tidak mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS di Kabul akan secara efektif ditinggalkan. Namun, dia menambahkan bahwa ‘kehadiran inti diplomatik’ sekarang akan bermarkas di Bandara Internasional Hamid Karzai.

Pakai Jubah Bebaskan Perempuan Afghanistan, Atlet Ini Didiskualifikasi dari Olimpiade 2024

Pengungkapan terbaru mengikuti perintah Presiden Joe Biden untuk mengerahkan sekitar 5.000 tentara AS ke Kabul untuk mengevakuasi staf kedutaan. Sementara itu, Departemen Luar Negeri menginstruksikan personel Kedutaan Besar AS di lapangan untuk menghancurkan materi informasi sensitif sebelum keberangkatan mereka.

Inggris, Jerman dan Kanada juga mengerahkan pasukan ke Kabul untuk mengevakuasi kedutaan mereka.

Dalam beberapa hari terakhir, Taliban membuat pembalikan medan perang yang menakjubkan dengan sekarang hampir seluruh negara di bawah kendali mereka.

Meskipun kalah jumlah dengan militer Afghanistan yang telah lama dibantu oleh AS dan pasukan koalisi, Taliban memasuki Kabul pada hari Minggu.

Diberitakan sebelumnya Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani menyatakan bahwa Taliban telah menang dan bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Hal itu dinyatakannya setelah kelompok Taliban itu memasuki Kabul dan menguasai sebagian Provinsi di negaranya. 

Sang Presiden pun disebut sudah pergi dan diduga melarikan diri dari negaranya ke Tajikistan. Ghani pergi ketika pemberontak mendekati Ibu Kota sebelum akhirnya memasuki kota dan mengambil alih Istana Presiden. Taliban berhasil menguasai Afghanistan dalam 10 hari. Taliban melakukan itu saat Afghanistan bertahan tanpa dukungan militer AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya