Presiden Meksiko Kecam Aksi Mata-mata Pegasus

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/HO-Mexico's Presidency/aa. (Handout REUTERS/Mexico's Presidency)

VIVA – Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Selasa (20/7) mengecam laporan soal aksi mata-mata pemerintah di dunia maya beberapa tahun lalu yang menargetkan dirinya dan orang-orang dekatnya.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Dia menyebut laporan itu "memalukan" dan mengatakan pemerintahannya tidak memata-matai siapa pun.

Surat kabar Guardian melaporkan pada Senin (19/7) bahwa sedikitnya 50 orang dekat Lopez Obrador menjadi target pemerintahan sebelumnya, setelah presiden saat itu, Enrique Pea Nieto, membeli piranti lunak pemata-mataan Pegasus dari NSO Group, yang berbasis di Israel.

Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

Kejaksaan Agung Meksiko pada Selasa mengatakan mereka berencana menggunakan sejumlah informasi baru dalam penyelidikan aksi mata-mata yang menggunakan Pegasus itu.

"Informasi (baru) sedang dimasukkan ke dalam penyelidikan yang sudah dimulai," kata Kejaksaan Agung dalam  pernyataan.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Daerah Terdampak Tak Ditunda

Laporan Guardian didasarkan pada apa yang disebut surat kabar itu dan sejumlah media lain sebagai kebocoran 50.000 nomor telepon yang terpilih sebagai target pengintaian oleh para klien NSO Group.

Daftar nomor telepon itu, yang pertama kali diakses oleh kelompok jurnalis nirlaba Prancis Forbidden Stories dan kelompok advokasi Amnesti Internasional, dibagikan kepada Guardian dan belasan media lainnya.

Reuters belum bisa mengonfirmasi secara independen keberadaan data yang bocor atau apakah kontrak Pegasus masih berlaku.

NSO Group membantah laporan soal kebocoran data itu.

Pegasus secara eksklusif dijual kepada klien-klien pemerintah di seluruh dunia oleh perusahaan Israel itu. Pada 2017, Citizen Lab, sekelompok peneliti dari Munk School of Global Affairs di Universitas Toronto, mengatakan target mereka mencakup nomor-nomor telepon jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan penyelidik kasus hilangnya 43 mahasiswa Meksiko pada 2014.

Lopez Obrador telah menuduh pemerintah sebelumnya penuh dengan korupsi dan penyelewengan. Dia mengatakan pada Selasa jika kontrak Pegasus masih aktif, kontrak itu harus dibatalkan.

Kementerian Pertahanan dan Kejaksaan Agung Meksiko tercatat sebagai klien NSO Group. (Ant/Antara)
 

Jalur Car Free Day di Jalan Sudirman dekat Bundaran HI

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Dalam Peraturan KPU ditetapkan bahwa masa tenang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 24 hingga 26 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024